Taufik Nurrohim: Hari Santri adalah Penghormatan untuk Perjuangan Kiai dan Santri

Hari Santri tak lepas dari jejak panjang perjuangan para kiai dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Siti Fatimah
Dok Taufik Nurrohim
TAUFIK NURROHIM - anggota Komisi III DPRD Jabar, dari Fraksi PKB, Taufik Nurrohim 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG — Lahirnya hari santri yang diperingati setiap 22 Oktober, memiliki jejak panjang perjuangan para kiai dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Hal itu diungkapkan anggota Komisi III DPRD Jabar, dari Fraksi PKB, Taufik Nurrohim Selasa (28/10/2025).

Menurutnya, tonggak sejarah ini berawal dari peran besar ulama dan pesantren yang turut serta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

“Lahirnya hari santri tidak bisa dilepaskan dari Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Dalam fatwanya, beliau menegaskan bahwa mempertahankan kemerdekaan adalah fardhu ain, kewajiban bagi setiap muslim,” ujar Taufik.

Fatwa tersebut lahir karena keikhlasan dan semangat Nasionalisme.

Resolusi Jihad inilah yang kemudian menggerakkan ribuan santri untuk turun ke medan pertempuran mempertahankan kemerdekaan dari ancaman pasukan sekutu.

“Peran para kiai dan pesantren tidak bisa dihapus dari sejarah. Mereka bukan hanya penjaga moral bangsa, tapi juga penggerak perjuangan kemerdekaan. Hari Santri adalah bentuk penghormatan terhadap dedikasi dan pengorbanan mereka,” katanya.
 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved