Spirit Santri Jadi Bahan Bakar Sumpah Pemuda, Prof Lilis: Dari Pesantren Tumbuh Api Perjuangan
Ia menilai bahwa energi santri adalah kekuatan yang tidak pernah padam, lahir dari keikhlasan, kesederhanaan.
Ia menilai bahwa santri setiap hari berjuang melawan kebodohan dengan belajar, melawan kemiskinan dengan kemandirian, dan melawan perpecahan dengan akhlak. Menurutnya, energi santri saat ini dibutuhkan untuk menjahit kembali robekan sosial bangsa. Mereka bisa menjadi penggerak dalam bidang ekopreneur, pelopor green pesantren, inovator sosial digital, hingga diplomat budaya, dengan membawa nilai-nilai jujur, amanah, ikhlas, berilmu, dan cinta tanah air.
Dalam refleksinya, Prof. Lilis menegaskan bahwa energi santri bukanlah warisan masa lalu, melainkan cahaya masa depan. Ia mengutip tulisan Buya Hamka yang berbunyi, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menjaga jiwa dan marwahnya, yang tidak lupa bahwa kemerdekaan adalah amanah, bukan anugerah.”
Menurutnya, menjaga jiwa bangsa berarti menjaga nilai yang diwariskan pesantren, yakni jujur, ikhlas, berilmu, dan cinta tanah air. Ia menilai bahwa santri hadir untuk menyambung doa dan cita, iman dan kerja, teks dan konteks. Santri, kata dia, bukan hanya penjaga hafalan masa lalu, melainkan juga penulis masa depan bangsa.
Prof. Lilis menyebut bahwa energi santri adalah energi yang memerdekakan, bukan menguasai, yang mengajak, bukan menghakimi, yang menuntun, bukan menundukkan. Dalam kesederhanaan santri, katanya, tersimpan kekuatan besar untuk membangun Indonesia yang adil, beradab, dan berketuhanan. Ia mengingatkan bahwa jika api Sumpah Pemuda adalah simbol persatuan, maka energi santri adalah bahan bakarnya yang abadi.
Menurutnya, “Bahwa mencintai Tuhan dan mencintai negeri ini bukan dua jalan yang berbeda, melainkan satu jalan panjang menuju ridha-Nya.” Ia juga mengutip pesan Rumi, “Jadilah cahaya, bukan api. Sebab cahaya menerangi, sementara api membakar.”
Ia menegaskan bahwa energi santri adalah cahaya yang menuntun bangsa dari dalam tanpa menghanguskan siapa pun.
| Expo Kemandirian Pesantren, Dorong Pesantren Lebih Mandiri |
|
|---|
| Taufik Nurrohim: Hari Santri adalah Penghormatan untuk Perjuangan Kiai dan Santri |
|
|---|
| Momen Sumpah Pemuda, Dr H Rachmat Parta Sasmita Resmi Pimpin Organisasi Kang Prabu |
|
|---|
| Ratusan Murid SD Liunggunung Purwakarta Terima Bantuan Alat Sekolah dari NSM Penambang Batu Andesit |
|
|---|
| PLN UP3 Majalaya Rayakan Hari Listrik Nasional ke-80 dan Hari Sumpah Pemuda dengan Aksi Donor Darah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Guru-Besar-Ilmu-Manajemen-Fakultas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.