SOSOK Amin Rasyid, Wisudawan Penyandang Tunanetra Unisba yang Hafidz 30 Juz, Lulus Sangat Memuaskan
Amin Rasyid, penyandang tunanetra wisudawan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)Unisba berhasil lulus dengan predikat Sangat Memuaskan.
Penulis: Nappisah | Editor: Kemal Setia Permana
Di Unisba, Amin tidak hanya belajar secara akademik, tetapi juga menyerap semangat perjuangan para pendiri kampus dalam semangat 3M: Mujahid, Mujtahid, dan Mujaddid.
Meski masih banyak tantangan dalam hal aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, Amin merasa beruntung mendapat dukungan dari teman-temannya.
“Banyak yang ingin membantu, walaupun terkadang bingung harus mulai dari mana. Kalau saya butuh bantuan, saya minta, dan mereka dengan senang hati membantu,” tuturnya, Minggu (24/8/2025).
Baca juga: Terungkap Penyebab Siswa SMAN 6 Garut Nekat Akhiri Hidup, Bukan karena Dibully
Tak berhenti di situ, Amin juga aktif berkegiatan di organisasi. Ia tercatat sebagai anggota HMI dan juga aktif di IkatanTunanetra Muslim Indonesia (ITMI).
Bahkan, ia menjadi pengajar Al-Qur’an braille bagi sesama penyandang disabilitas dan sempat mengabdi di Pesantren Tahfidz Tuna Netra Ma’had Sam’an Darushudur, Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Amin menuturkan yang paling menginspirasi, meski sempat kehilangankemampuan membaca Al-Qur’an dengan mata, Amin justru mendapatkan anugerah besar bisa menghafal 30 juz Al-Qur’an dengan metode braille.
Proses itu ia jalani denganpenuh kesabaran antara 2019 hingga 2022, memadukanhafalan dengan murajaah melalui audio.
Atas pencapaiannya, ia menerima Beasiswa Hafidz 30 Juz dari Unisba berupa pembebasan biaya pendidikan.
Kini, setelah resmi menyandang gelar sarjana, Amin merencanakan langkah berikutnya yakni mengabdi sebagaiguru di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Tasikmalaya.
“Saya ingin mengajar anak-anak tuna netra, agar mereka juga punya kesempatan yang sama untuk belajar,” katanya.
Bagi Amin, profesi guru bukanlah beban, melainkan ladang pengabdian.
“Guru bukan sekadar pekerjaan, tapi jalan untukmembangun generasi berakhlakul karimah. Saya inginmelanjutkan estafet dakwah Rasulullah dalam membimbing umat,” ungkapnya.
Dengan penglihatan yang kini tinggal sekitar 10 persen dan kemungkinan terus menurun, Amin tetap optimistis.
Ia yakin, gelapnya dunia mata bukan berarti gelapnya masa depan. Justru dari keterbatasan itu, ia belajar melihat dengan matahati.
Diketahui, Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar Wisuda Gelombang II pada 23–24 Agustus 2025 di Aula Utama Unisba.
Gerakan Pengelolaan Sampah Terintegrasi Dorong Jawa Barat Capai Target Zero Waste |
![]() |
---|
Era Kecerdasan Buatan, Unisba Tegaskan Penelitian Harus Tetap Turun ke Lapangan |
![]() |
---|
Kasus Pengeroyokan Haykal Dekat Unisba, Kuasa Hukum Tegaskan Aqifa Korban Penganiayaan, Bukan Pelaku |
![]() |
---|
Update Kasus Mahasiswa Unisba yang Dianiaya Diduga karena Menolak Cinta, Kapolsek Ungkap Pendalaman |
![]() |
---|
Meriahkan Hari Anak Nasional, CIMSA FK Unisba Ajak Anak-Anak SLB Rumah Hasanah Berkreativitas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.