Karawang Tersembunyi: Pelabuhan Kuno yang Kini Jadi Benteng Terumbu Karang

Pelabuhan Tangkolak yang berada di Kabupaten Karawang kini menjadi benteng terumbu karang

|
Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Siti Fatimah
Cikwan Suwandi
PELABUHAN TANGKOLAK - Pelabuhan Tangkolak yang berada di di Dusun Tangkolak, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang kini menjadi benteng terumbu karang. Ekosistem bawah laut ini mendapat perhatian dari Komunitas Pandu Alam Sendulang bersama Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ). Mereka mengembangkan sistem transplantasi terumbu karang dalam program Orang Tua Asuh Karang Laut Utara Jakarta dan Jawa Barat (Otak Jawara). 

Hanya perahu kayu nelayan dengan bobot sekitar 3 Gross Ton (GT) yang setiap hari keluar masuk, membawa hasil tangkapan dari laut Jawa.

Untuk keluar-masuk muara saja terkadang sulit, pada jam-jam surut nelayan harus mendorong perahunya.

Saat ini, Dermaga Tangkolak lebih mirip halaman belakang kampung nelayan ketimbang pelabuhan.

Perahu-perahu kecil berjajar rapi, sebagian ditambatkan dengan tali tambang ke tiang kayu yang ditancapkan di lumpur muara.

Beberapa nelayan tampak membetulkan jaring, sebagian nelayan terlihat memilah rajungan hasil tangkapan malam hari.

Hasil tangkapan laut langsung dijual ke tengkulak, pasalnya bangunan biru yang menjadi tempat pelelangan ikan (TPI) sudah lama tidak berfungsi dalam beberapa tahun terakhir.

Sisa kejayaan Tangkolak kini hanya tinggal terumbu karang yang disebut kawasan Karang

Sendulang dan benda muatan kapal karam jaman Perusahaan Hindia Timur Belanda atau yang lebih dikenal dengan sebutan Vereenigde Oostindiche Compagnie (VOC) yang tersembunyi di dalam laut.

Dusun Tangkolak terletak di Desa Sukakerta.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2024 Sukakerta memiliki seluas 7,32 km⊃2; dihuni 6.586 jiwa.

Letaknya 46 kilometer dari pusat Kabupaten Karawang.  

Dari profil pemerintahan desa setempat, 40 persen penduduknya adalah nelayan yang berlokasi di Dusun Tangkolak.

Penghasilan warganya di desa tersebut mencapai Rp3.000.000 perkapita dan rata-rata pendidikan penduduknya hanya lulusan SMP.

Masyarakat menggunakan bahasa Sunda dan Jawa.

Kepala Dusun Tangkolak, Jaelani (49), mengenal laut sejak masa kanak-kanak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved