Respons Dedi Mulyadi Soal Jabar Tertinggi Angka PHK di Indonesia, Ungkap Penyebabnya 

Jawa Barat menjadi Provinsi dengan jumlah terbanyak pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang Agustus 2025. 

Tribun Cirebon/Eki Yulianto
PHK MASSAL - Foto arsip menggambarkan ratusan buruh PT Yihong Novatex Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Cirebon, Senin (17/3/2025). Jawa Barat menjadi Provinsi dengan jumlah terbanyak pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang Agustus 2025.  

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jawa Barat menjadi Provinsi dengan jumlah terbanyak pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang Agustus 2025. 

Berdasarkan data data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), secara Nasional jumlah tenaga kerja terkena PHK tercatat sebanyak 830 orang.

Turun 288 orang dibandingkan Juli 2025 yang tercatat sebanyak 1.118 orang pekerja.

Dari jumlah tersebut, sekitar 261 orang terjadi di Provinsi Jawa Barat, disusul Sumatra Selatan dengan 113 orang pekerja kena PHK, dan Kalimantan Timur tercatat ada 100 orang pekerja kena PHK.

Baca juga: Tak Hanya "Gila", Thom Haye Ungkapkan Satu Kata Manis untuk Debutnya Bersama Persib Bandung

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengatakan sebenarnya angka tersebut terjadi karena jumlah penduduk dan industrinya paling besar di Indonesia.

"Jadi, misalnya industri terganggu satu persen, kita pasti terganggunya paling gede karena jumlahnya paling banyak dibanding dengan industri di tempat lain yang lebih sedikit," ujar Dedi, Selasa (16/9/2025).

Saat ini, kata Dedi, investasi di Jawa Barat mulai tumbuh lagi dan sistem penerimaan tenaga kerjanya pun akan menerapkan sistem pelayanan tenaga kerja online.

"Tahun depan karyawan di Subang, di Bekasi juga mulai rekrut ya. Jadi ya, memang ada yang berhenti tetapi juga ada ruang untuk masuk," katanya. (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved