Kuliner Hidden Gem Rasa Melayu di Bandung, Ada Lontong Sayur dan Nasi Lemak, hingga Bubur Lambuk
Rasa Melayu Bandung menyajikan lontong sayur kaya akan rempah, bubur lambuk, dan nasi lemak.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Siti Fatimah
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kota Bandung terkenal sebagai kota kuliner yang beragam. Kalian pecinta kuliner pasti belum tahu kuliner yang lokasinya hidden gem banget di wilayah Sukajadi, tepatnya di Jalan Karang Tinggal nomor 28, Kelurahan Cipedes.
Tempat kulinernya bernama Rasa Melayu Bandung.
Sedangkan untuk minumannya, ada kopi, coklat, hingga teh tarik yang favorit.
Owner Rasa Melayu Bandung, Azalia Yasyfa menyampaikan alasan memilih makanan-makanan khas Melayu, lantaran di Bandung jarang ada ditambah kompetitornya sedikit, sehingga dia memutuskan untuk menghadirkan masakan Melayu ini.
Baca juga: Cilok Jaja, Kuliner Aci dengan Sentuhan Kreatif dan Suasana Skena
"Saya juga sering bolak-balik ke Malaysia, jadi kenapa enggak coba saya membuka tempat makanan Melayu di Bandung kan. Dan, ternyata rasanya masuk lidah warga Bandung dan sekitarnya juga. Awalnya, saya mencoba buka online, terus ke pop up, dan akhirnya hadir di Jalan Karang Tinggal ini," ujarnya ditemui di lokasi, Selasa (16/9/2025).
Rasa Melayu Bandung ini sudah berdiri selama tujuh bulan.
Azalia menyebut buka setiap hari dari pukul 07.00 sampai 21.00 WIB.
Lontong sayur yang kaya akan rempah di Rasa Melayu Bandung cocok banget untuk sarapan pagi atau makan siang dengan satu porsi seharga Rp 30 ribu.
Baca juga: Wisata Kuliner Ciamis: Djoeanda 265 Sajikan Iga Bakar Empuk dan Ayam Bali Betutu Autentik
Kemudian, untuk nasi lemaknya pun dihargai Rp 30 ribu per porsi.
Azalia menambahkan, untuk menu nasi lemak ada yang namanya santapan raja yang isinya, antara lain nasi lemak, potongan ayam (ayam suir) rendang, telor dadar, ikan teri, kacang, sambal belacan, dan ikan asin amigo dengan campuran balado.
"Konsep tempatnya juga kami ambil konsep-konsep rumahan gitu biar terasa seperti rumah sendiri. Target pasarnya sih semua kalangan, baik keluarga, anak SMA yang nongkrong, sampai anak kuliahan bisa, bahkan turis Malaysia pun ada karena melihat di sosial media," ujarnya.
Eks Gedung Kantor Disparbudpora Sumedang Ditata Jadi Museum Prabu Geusan Ulun |
![]() |
---|
Ojol Dapat Jaminan JKK dan JKM 6 Bulan, Serikat Pekerja Ingatkan Dampak ke Perisai |
![]() |
---|
Pemerintah Umumkan 17 Program Paket Ekonomi, Pengamat: Harus Tepat Sasaran dan Diawasi! |
![]() |
---|
Ingin Miliki Anak Melalui Program Bayi Tabung dengan Harga Terjangkau? Ini Caranya |
![]() |
---|
Wabup Fajar Aldila Minta Pejabat dan ASN di Sumedang Jangan Flexing di Medsos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.