Balita di Garut Dianiaya
Balita Garut Viral Diduga Dianiaya: Ibu Klaim Penyakit Langka, Polisi Tetap Selidiki
Ibu balita SA, Indah Marliantini (23), sebelumnya telah membantah keras adanya penganiayaan.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Polres Garut kini tengah menyelidiki kebenaran dugaan penganiayaan terhadap seorang balita berinisial SA (2), warga Kampung Kandang, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut setelah video kondisi balita tersebut menjadi viral.
Di tengah bantahan dari pihak ibu yang menyebut SA mengidap penyakit genetik langka osteogenesis imperfecta (OI) atau tulang rapuh, Kasatreskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin memastikan proses penyelidikan terus berjalan.
Hingga saat ini, polisi telah memeriksa enam saksi, termasuk keluarga dan pengasuh, sambil menunggu hasil visum untuk menentukan penyebab pasti luka yang dialami korban.
AKP Joko Prihatin menjelaskan bahwa laporan resmi terkait dugaan kekerasan ini diajukan oleh keluarga dari pihak ayah SA, menyusul kehebohan yang terjadi di media sosial.
"Ada enam saksi yang sudah kami periksa, salah satunya dari keluarga dan pengasuh," ujar AKP Joko Prihatin kepada Tribunjabar.id, Sabtu (15/11/2025).
Saat ini, hasil visum dari rumah sakit menjadi kunci bagi kepolisian untuk memastikan apakah luka lebam, bengkak, dan cedera yang dialami balita tersebut murni disebabkan oleh penyakit atau adanya faktor kekerasan.
Baca juga: Fakta Lengkap Kasus Balita SA Diduga Korban Penganiayaan: Awal Viral sampai Pengakuan Ibu
"Kami masih menunggu hasil visum keluar," ungkapnya.
Bantahan Keras dari Ibu Korban
Ibu balita SA, Indah Marliantini (23), sebelumnya telah membantah keras adanya penganiayaan.
Ia menjelaskan bahwa kondisi anaknya adalah akibat dari penyakit genetik langka Osteogenesis Imperfecta (OI), yang menyebabkan tulangnya sangat rapuh dan mudah patah.
Indah menuturkan, kondisi tersebut telah dikonfirmasi dokter setelah sang anak menjalani pemeriksaan medis.
Menurutnya, luka lebam atau bengkak yang sering muncul di tubuh SA terjadi secara mendadak, bahkan setelah bangun tidur atau demam, dan kerap sembuh dengan sendirinya.
"Diagnosis kata dokter anak saya mengidap penyakit OI (Osteogenesis Imperfecta). Itu kalo lagi kepicu (kambuh) anak ini memang suka megangin lukanya, lagi sariawan juga dikorek-korek sama tangannya, karena aktif anaknya," jelas Indah.
Meskipun demikian, dengan adanya laporan resmi dari pihak keluarga ayah dan viralnya video tersebut, Polres Garut berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan berdasarkan hasil visum dan keterangan para saksi.(*)
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
| Polisi Periksa 6 Saksi dalam Kasus Dugaan Penganiayaan Terhadap Balita di Garut |
|
|---|
| Fakta Lengkap Kasus Balita SA Diduga Korban Penganiayaan: Awal Viral sampai Pengakuan Ibu |
|
|---|
| Balita Viral SA Bukan Dianiaya! Ibu Tegaskan Anaknya Idap Penyakit Langka OI, Tulang Rapuh |
|
|---|
| Apa Itu Osteogenesis Imperfecta, Penyakit Langka yang Diduga Diidap Balita SA Garut: Matanya Biru |
|
|---|
| KPAID Jabar Tak Temukan Tanda-tanda Trauma pada Balita SA Garut, Diduga Idap Kelainan Genetik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/balita-korban-penganiayaan-garut.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.