Sejarah Panjang Masjid Mahar Syisidik Cierbon, Kini Nyaris Jatuh ke Sungai

Masjid ini dibangun sebagai pengingat akan perjalanan dakwah dari Rasulullah melalui para sahabat dan wali.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
MASJID DI CIREBON - Potret Masjid Mahar Syisidik di Blok Wanantara, Desa Kubang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. 

Tak hanya itu, pintu menuju ruang utama berjumlah sembilan sebagai penghormatan kepada Wali Songo, para penyebar Islam di Nusantara.

“Dan masuk ke ruang masjid utama ada dua pilar besar, menunjukkan dua kalimat syahadat,” katanya.

Menurut Muhammad, filosofi tersebut menunjukkan, masjid ini dibangun sebagai pengingat akan perjalanan dakwah dari Rasulullah melalui para sahabat dan wali.

“Intinya, kapanpun dan dimanapun, kita harus ingat syahadat dan salat. Itulah filosofi awal masjid ini,” ujarnya.

Baca juga: PLN Wujudkan Kenyamanan Beribadah Lewat Bantuan Renovasi Masjid Miftahul Barokah

Salah satu bagian unik dari Masjid Mahar Syisidik adalah keberadaan sebuah gua di bawah bangunan.

“Ya, tempat iktikaf. Para santri dulu, ulama dan kiai sering iktikaf di situ untuk mendekatkan diri kepada Allah,” ucap Muhammad.

Gua tersebut menjadi salah satu bukti bahwa masjid ini bukan hanya tempat salat, tetapi juga pusat spiritual masyarakat sejak zaman para leluhur.

Sebelumnya diberitakan, Masjid Mahar Syisidik yang berdiri lebih dari 150 tahun itu kini terancam jatuh ke Sungai Cipager setelah tebing di belakangnya ambles sejauh 12 meter dan memanjang hingga 40 meter.

Ketua RT 11 Blok Wanantara, Sulaeman menjelaskan, bahwa amblesnya tanah bermula dari banjir bandang pada 17 Februari 2025.

“Ya, sekitar jam 7 ba’da Isya itu. Tebing ambles setelah diterjang banjir bandang. Tanahnya tergerus habis,” ujarnya.

Kini jarak masjid ke bibir sungai tersisa kurang dari satu meter.

Bahkan di beberapa titik, bangunan sudah benar-benar menempel dengan jurang.

“Coba dilihat sendiri keadaannya begini nih. Mengkhawatirkan,” katanya.

Warga dan pengurus masjid telah berulang kali mengajukan pembangunan tanggul, tetapi hingga kini belum ada tindak lanjut dari pihak terkait.

“Harapan kami pemerintah cepat bangun pengaman masjid ini. Biar kami ibadah merasa aman,” ucapnya.

Warga khawatir, jika hujan besar kembali turun, longsoran dapat melebar dan masjid bisa runtuh dalam sekejap.

Baca juga: 5 Hari Tanpa Air PDAM! Warga Matahari Regensi Bandung Antre Air Hingga Malam di Depan Masjid

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved