Tampil Tegas namun Lembut Bersalawat, Grup Hadroh Polwan Polresta Cirebon Memukau di Hari Santri

Grup hadroh polwan ini tampil di awal acara Lomba Hadroh Hari Santri Nasional yang digelar Polresta Cirebon

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
HADROH POLWAN - Grup musik hadroh polwan Polresta Cirebon saat perfom dalam acara lomba hadroh di Polresta Cirebon 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON – Lantunan salawat menggema dari halaman Mapolresta Cirebon, Selasa (21/10/2025). 

Suaranya lembut namun bersemangat, berpadu dengan tepukan rebana yang mengalun ritmis.

Bukan dari pondok pesantren, melainkan dari sekelompok anggota Polresta Cirebon yang mengenakan seragam dinas, di mana para polwan yang tergabung dalam grup hadroh Polresta Cirebon.

Pemandangan itu menjadi hal yang tak biasa di lingkungan kepolisian. 

Baca juga: Tim Hadroh Santri Putri Berhasil Meraih Juara 3 Tingkat Provinsi Jawa Barat.  

Jika biasanya mereka tampil tegas dalam menjaga keamanan, kali ini wajah-wajah teduh para polwan terlihat menenangkan saat bershalawat bersama para santri.

Pantauan di lokasi, grup hadroh polwan ini tampil di awal acara Lomba Hadroh Hari Santri Nasional yang digelar Polresta Cirebon bersama Kementerian Agama dan Forkopimda Kabupaten Cirebon.

Mereka naik ke panggung dengan penuh percaya diri, tetap berseragam, namun memegang rebana dan menyanyikan Ya Nabi Salam Alaika dengan khidmat.

Bagi Ambar Zaina, vokalis grup hadroh Polwan Polresta Cirebon, momen itu bukan sekadar tampil di panggung, tapi juga cara menyeimbangkan dua sisi dirinya, antara ketegasan dalam seragam dan kelembutan lewat shalawat.

“Ya, menyeimbangkan ketegasan seragam dengan kelembutan shalawat di atas panggung."

"Buat saya, seragam dan shalawat itu dua sisi yang saling melengkapi."

“Di lapangan kami harus tegas, tapi lewat shalawat kami belajar menenangkan hati. Dari situ saya merasa jadi polwan yang lebih utuh, bisa melindungi dengan tindakan tapi juga menyejukkan lewat suara,” ujar Ambar saat berbincang dengan Tribun, Selasa (21/10/2025). 

Menurut Ambar, setiap lantunan shalawat bukan hanya bentuk ibadah, tapi juga cara halus untuk menebarkan pesan keamanan dan kedamaian kepada masyarakat.

"Salawat itu bahasa cinta. Saat kami bershalawat, sebenarnya kami sedang mengajak masyarakat untuk tenang, damai, dan saling menghargai."

"Pesan kamtibmas kadang lebih mudah sampai lewat nada daripada kata-kata tegas,” ucap Polwan berpangkat brigadir itu.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved