Cirebon Jadi Fokus Baru KKP: Seribu Kampung Nelayan Merah Putih Siap Dongkrak Ekonomi Pesisir
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kini mencanangkan pembangunan seribu Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di berbagai daerah Indonesia.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON – Angin perubahan berembus dari wilayah pesisir Cirebon, membawa harapan baru bagi masyarakat nelayan di kawasan tersebut.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kini mencanangkan pembangunan seribu Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di berbagai daerah Indonesia.
Langkah besar ini ditujukan untuk menumbuhkan ekonomi pesisir sekaligus mengangkat taraf hidup masyarakat nelayan yang selama ini menjadi garda depan sektor kelautan.
Cirebon, Jawa Barat, menjadi salah satu kawasan prioritas dalam program nasional tersebut. Daerah yang dikenal memiliki potensi besar di bidang perikanan tangkap dan aktivitas pelabuhan di jalur Pantura ini dinilai ideal untuk menjadi model pengembangan kampung nelayan modern.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Lotharia Latif, menjelaskan bahwa program KNMP merupakan bagian dari kebijakan strategis nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, dengan fokus memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat pesisir.
“Program ini merupakan salah satu kebijakan prioritas pemerintah dalam memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat pesisir."
"Melalui KNMP dan revitalisasi beberapa pelabuhan, kami berharap terjadi pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan nelayan Indonesia,” ujar Latif saat ditemui seusai Tasyakuran Hari Ulang Tahun ke-26 KKP di TPI Kejawanan, Cirebon, Minggu (26/10/2025).
Ia menuturkan, hingga kini proses pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih telah berjalan di 100 lokasi dan akan terus diperluas hingga mencapai target seribu titik di seluruh penjuru negeri.
Setiap kawasan dirancang menjadi zona terpadu yang tidak hanya berfungsi sebagai pemukiman, tetapi juga pusat kegiatan ekonomi maritim.
“Di dalamnya akan disediakan fasilitas dan infrastruktur penting, sehingga nelayan bisa bekerja dengan lebih efisien dan produktif,” ucapnya.
Latif menegaskan bahwa keberhasilan program besar ini tidak bisa bertumpu hanya pada satu pihak. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat pesisir.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri."
"Semua pihak harus bergerak bersama agar hasilnya nyata bagi nelayan,” jelas dia.
Dalam momentum perayaan HUT ke-26 KKP, pihaknya turut mengadakan Rembug Nelayan Nasional di Cirebon.
Forum tersebut menjadi ruang dialog terbuka bagi pemerintah, asosiasi nelayan, serta pelaku usaha di sektor perikanan untuk membahas dan menyusun rekomendasi kebijakan yang lebih konkret serta berpihak pada nelayan.
| Dari Pantai Kejawanan ke Pasar Amerika: Rajungan Cirebon Uji Daya Saing Nelayan Lokal |
|
|---|
| Petani Tembakau Cirebon Menjerit, Khawatir Raperda Kawasan Tanpa Rokok Matikan Warisan Turun Temurun |
|
|---|
| Cirebon Timur di Ambang Otonomi, FCTM Mantapkan Strategi ke Pemerintah Pusat |
|
|---|
| Angin Kencang yang Sapu Plered Cirebon Rusakkan 23 Rumah dan Terbangkan Atap |
|
|---|
| Detik-detik Mengerikan Angin Kencang di Cirebon Terekam Kamera, Atap sampai Terangkat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.