Menteri PPPA Ungkap Fakta Mengejutkan, 239 Anak di Jabar Ikut Demo karena Ajakan di Grup WhatsApp

Menteri PPPA, Arifah Choiri Fauzi, mengungkap fakta mengejutkan adanya anak-anak dalam aksi unjuk rasa di berbagai daerah pada akhir Agustus 2025.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Kemal Setia Permana
Tribun Jabar/ Eki Yulianto
UNGKAP FAKTA DEMO - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifah Choiri Fauzi, meninjau langsung penanganan 13 anak yang berkonflik dengan hukum akibat dugaan penjarahan di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon, ke Polresta Cirebon pada Selasa (9/9/2025). Arifah Choiri Fauzi, mengungkap fakta mengejutkan terkait keterlibatan anak-anak dalam aksi unjuk rasa di berbagai daerah pada akhir Agustus 2025 lalu. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifah Choiri Fauzi, mengungkap fakta mengejutkan terkait keterlibatan anak-anak dalam aksi unjuk rasa di berbagai daerah pada akhir Agustus 2025 lalu.

Dalam kunjungannya ke Polresta Cirebon, Selasa (9/9/2025), Arifah membeberkan data jumlah anak yang terlibat dalam aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu. 

Ia pun menyebut memiliki data anak-anak yang terlibat aksi unjuk rasa se-Indonesia di berbagai daerah. 

"Karena kementerian kami adalah kementerian cluster 3 yang sifatnya berkoordinasi, jadi kami langsung berkoordinasi dengan dinas PPPA di tingkat provinsi dan kabupaten,” ujar Arifah saat diwawancarai, Selasa (9/9/2025). 

Ia menyebut, pendataan dilakukan dengan melibatkan kepolisian, KPAI, hingga dinas setempat. 

Hasilnya, terungkap ratusan anak ikut aksi tanpa memahami maksud sebenarnya.

Baca juga: Menteri PPPA Datangi Polresta Cirebon, Pastikan Hak 13 Anak Pelaku Penjarahan Tetap Dilindungi

Menurutnya rata-rata anak-anak yang terlibat aksi juga tidak tahu apa yang mereka lakukan di tengah aksi. 

"Dari penjajakan yang kami lakukan, mereka lewat WhatsApp itu informasinya mau diajak nonton konser, mau diajak nonton pertandingan sepak bola, tapi ternyata mereka diturunkan di tempat itu,” ucapnya.

Berdasarkan data yang dikumpulkan, di Jakarta pada 25 Agustus terdapat 156 anak yang ikut aksi.

Lalu, pada 28 Agustus ada 110 anak, dengan satu di antaranya meninggal dunia, yakni Ananda Andika di Tangerang.

Sementara di Makassar pada 28 Agustus tercatat satu anak, di Bali ada 39 anak, di Semarang ada 23 anak pada 25 Agustus, melonjak menjadi 300 anak pada 29 Agustus, dan 20 anak pada 30 Agustus.

Di Yogyakarta tercatat 25 anak pada 29 Agustus, di Surabaya ada 56 anak dan di Jawa Barat jumlahnya mencapai 239 anak.

“Mayoritas mereka SMP dan SMA, bahkan ada yang masih SD,” jelas kata Arifah. 

Sekadar diketahui, gelombang demonstrasi meluas di sejumlah daerah pada akhir Agustus 2025.

Di Jakarta, aksi bahkan menelan korban jiwa seorang driver ojek online.

Sementara di Cirebon, kerusuhan pecah ketika massa merusak, membakar dan menjarah gedung DPRD Kabupaten Cirebon. (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved