Investasi Sektor Digital Tumbuh 66 Persen, Menkraf : Jabar Provinsi Paling Potensial

Pertumbuhan investasi di sektor digital mengalami pertumbuhan signifikan terutama di sektor digital

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Siti Fatimah
Nazmi Abdurahman
MENKRAF -Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya (tengah) bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman (kanan) saat diwawancarai di acara Badan Ekraf Developer Day (BDD) 2025, di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Sabtu (22/11/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pertumbuhan investasi di sektor digital mengalami pertumbuhan signifikan. Berdasarkan data Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf), pertumbuhan investasi pada bidang ekonomi kreatif terutama dalam sektor digital sudah mencapai 66 persen secara nasional pada semester pertama 2025.

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya mengatakan, untuk mendorong geliat tersebut, Kemenkraf kembali menghadirkan Badan Ekraf Developer Day (BDD) 2025, sebagai ajang penguatan kompetensi talenta digital nasional.

Acara yang digelar di Bandung ini, kata dia, merupakan hasil kolaborasi antara Kemenkraf, Decoding, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Tentu acara hari ini merupakan bentuk atensi dari Bapak Presiden terhadap perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Antusiasnya cukup luar biasa, ada sekitar 2.300 yang mendaftar dan dikurasi menjadi 1.000 peserta,” ujar Teuku Riefky, di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Sabtu (22/11/2025).

Menurutnya, sektor aplikasi kini menjadi tulang punggung ekonomi kreatif digital.

Sektor lainnya seperti fashion, kuliner, kriya, game dan musik juga menunjukkan performa positif.

Berdasarkan data BPS, kata Riefky, jumlah tenaga kerja di industri kreatif telah mencapai 27,4 juta orang dan menjadi salah satu kunci untuk menciptakan lapangan kerja baru serta mengurangi pengangguran.

“Serta juga untuk mendukung generasi muda kita mempunyai skill lebih, juga untuk membangkitkan perekonomian bangsa,” katanya.

Selain itu, kata dia, pemerintah juga membuka akses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis kekayaan intelektual.

"Skema KUR untuk industri kreatif berbasis kekayaan intelektual disiapkan hingga plafon Rp10 triliun, dengan nilai pinjaman yang dapat mencapai Rp500 juta per pelaku usaha," katanya.

Adapun jumlah daerah memiliki potensi besar dalam pertumbuhan ekraf digital, di antaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, dan Lampung.

“Kami juga sedang mendorong pengembangan ekraf digital di luar Jawa, terutama Indonesia Timur. Kami pernah membuat pelatihan di Jayapura, peminatnya juga membludak. Ini akan terus kami maintain untuk kegiatan 2026,” ucapnya.

Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan, potensi ekonomi kreatif di wilayahnya tergolong luar biasa besar. Berdasarkan data Pemprov Jabar, kata Herman, kontribusi ekraf di Jabar mencapai 20,73 persen terhadap PDB nasional.

“Dari sisi jumlah pelakunya, Jabar menembus 6,2 juta orang atau 20 persen dari 27,4 juta tenaga kerja kreatif Indonesia. Ini potensi yang dahsyat,” tambahnya.

Herman juga mengapresiasi fasilitasi Kemenkraf dalam penyelenggaraan BDD 2025. Dari 1.000 peserta yang hadir, sekitar 80 persen atau 800 peserta berasal dari Jawa Barat. 

“Yang sudah punya usaha biar naik kelas, yang belum bisa langsung eksekusi. Banyak jalan menuju Roma. Tugas kita memberi bekal dan memfasilitasi. Insyaallah Jawa Barat one step ahead,” ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved