Dukung Reaktivasi Jalur KA, Andhika Surya Gumilar Perkuat Transportasi Publik di Jabar

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Andhika Surya Gumilar, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana reaktivasi jalur kereta api

Editor: Siti Fatimah
Dok Andhika Surya Gumilar
ANDHIKA SURYA GUMILAR - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Andhika Surya Gumilar, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana reaktivasi jalur kereta api yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Andhika Surya Gumilar, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana reaktivasi jalur kereta api yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Program ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat transportasi publik, mengurangi kemacetan, serta membuka akses ekonomi di berbagai wilayah.

Pemerintah Provinsi sebelumnya mengumumkan rencana mengaktifkan kembali 11 jalur kereta api yang tersebar di Jawa Barat, termasuk Bandung–Pangandaran, Garut–Cikajang, Bandung–Ciwidey, serta Rancaekek–Tanjungsari.

Reaktivasi ini diproyeksikan menelan biaya lebih dari Rp20 triliun, mencakup pembangunan rel, elektrifikasi, dan sarana pendukung lainnya.

Sejumlah kajian pemerintah menunjukkan bahwa kereta api merupakan moda transportasi massal yang paling efisien secara biaya sosial serta memiliki dampak signifikan dalam mendorong konektivitas dan pengembangan pariwisata.

Meski demikian, Andhika menilai bahwa proyek reaktivasi harus dijalankan secara hati-hati karena adanya tantangan alih fungsi lahan pada banyak jalur eksisting.

Sejumlah lokasi yang pernah menjadi rel kini telah berubah menjadi permukiman, sehingga diperlukan proses konsultasi publik dan mekanisme kompensasi yang adil bagi warga terdampak.

“Reaktivasi jalur kereta api adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Jawa Barat. Namun prosesnya harus berjalan transparan, akuntabel, dan berpihak pada masyarakat,” ujar Andhika.

Untuk memastikan tata kelola yang baik, Andhika mendorong pembentukan mekanisme pengawasan khusus di DPRD guna memonitor alokasi anggaran, progres pembebasan lahan, dan koordinasi lintas wilayah.

Ia juga menegaskan perlunya integrasi antarmoda termasuk bus, angkutan kota, dan jaringan kereta agar manfaat reaktivasi dapat dirasakan secara optimal sejak jalur beroperasi.

Andhika berharap program ini mampu mendorong Jawa Barat menuju sistem mobilitas yang modern, terhubung, dan berkelanjutan.

“Transportasi publik yang kuat bukan hanya mempermudah pergerakan masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru dan meningkatkan kualitas hidup,” tutupnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved