Pemerintah Diminta Lindungi Industri Pakaian Jadi dari Serbuan Produk Impor

Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB), Nandi Herdiaman, meminta pemerintah memberi perhatian lebih besar terhadap industri tekstil

Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
Istimewa
ILUSTRASI INDUSTRI TEKSTIL - Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB), Nandi Herdiaman, meminta pemerintah memberi perhatian lebih besar terhadap industri tekstil dan pakaian jadi nasional, yang saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua Umum Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB), Nandi Herdiaman, meminta pemerintah memberi perhatian lebih besar terhadap industri tekstil dan pakaian jadi nasional, yang saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan.

Menurut Nandi, tingginya biaya operasional, ketergantungan pada bahan baku impor, serta membanjirnya produk impor murah menjadi persoalan serius bagi pelaku industri di dalam negeri.

Karena itu, dukungan dan perlindungan dari pemerintah dinilai sangat penting agar industri pakaian jadi tetap bertahan dan mampu bersaing.

Baca juga: BBSPJI Tekstil Dorong ASN Lebih Peka Terhadap Pencegahan Fraud dan Penyimpangan di Perindustrian

“Industri pakaian jadi adalah salah satu sektor padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja. Jika tidak dilindungi, dampaknya akan luas terhadap perekonomian masyarakat,” ujar Nandi, saat dihubungi, Senin (20/10/2025).

Ia menambahkan, kebijakan ekonomi pemerintah ke depan perlu lebih berpihak pada pelaku usaha lokal.

Dia menyebut, dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kepala LKPP Purbaya Yudhi Sadewa juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan APBN dan mendorong delapan agenda prioritas nasional, seperti ketahanan pangan, energi, dan pendidikan.

Nandi menilai, dukungan serupa juga dibutuhkan untuk sektor industri tekstil dan pakaian jadi.

Ia mengusulkan pemerintah menerapkan kebijakan proteksi perdagangan dengan menaikkan tarif impor produk pakaian jadi..

"Pemerintah dapat memberlakukan tarif impor yang lebih tinggi untuk produk pakaian jadi impor, sehingga produk lokal dapat bersaing secara adil," katanya. 

Baca juga: Keandalan Listrik Jadi Kunci Begini Kata Pelaku Usaha Tekstil

Selain itu, kemudahan pembiayaan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), serta meningkatkan pelatihan tenaga kerja di bidang produksi dan desain.

Nandi menambahkan, pemerintah diminta aktif melakukan promosi produk lokal agar masyarakat lebih mengenal dan bangga menggunakan produk dalam negeri.

“Kalau ekosistemnya diperkuat, industri pakaian jadi kita bisa tumbuh dan bersaing dengan produk luar negeri,” kata Nandi.

Ia berharap dukungan pemerintah bisa membantu industri pakaian jadi nasional berkembang lebih kuat dan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian bangsa.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved