Dan Rizko Kembangkan Lilin Aromaterapi dari Soy Wax yang Ramah Lingkungan

Produk lilin wangi buatan Dan Rizko terdiri dari berbagai jenis, mulai dari lilin wadah (jar candle) hingga wax sachet

putri puspita n
LILIN WANGI - Pemilik usaha lilin Dan Rizko, Dadan. Produk lilin wangi buatan Dan Rizko terdiri dari berbagai jenis, mulai dari lilin wadah (jar candle) hingga wax sachet dan lilin aromaterapi dengan tungku. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG -  Tren gaya hidup yang semakin peduli pada kesehatan mental dan keberlanjutan lingkungan membuat lilin aromaterapi menjadi pilihan banyak orang untuk menghadirkan suasana rileks di rumah.

Munculnya pandemi Covid-19, justru membuat pasangan suami istri, Dadan dan Rizko menjadi lebih kreatif dan mengembangkan lilin aromaterapi berbahan soy wax yang ramah lingkungan dengan nama Dan Rizko.

"Awalnya kami ingin bereksperimen dengan sabun tapi ada hubungannya juga dengan lilin yang akhirnya ingin meningkatkan nilai dari lilin gitu jadi tidak hanya sekadar penerang lampu, karena sekarang kan sebetulnya untuk padam lampu sudah sangat jarang," kata Dadan saat ditemui di Arcamanik, Rabu (15/10/2025).

Dadan menceritakan setelah melalui berbagai percobaan, mereka menemukan bahwa soy wax memiliki karakter yang lembut, tahan lama, dan tidak meninggalkan residu saat dibakar.

Baca juga: Pemberdayaan UMKM Olahan Ikan, Perempuan Pesisir Jadi Motor Ekonomi Lokal

Selain itu, kata Dadan, soy wax lebih ramah lingkungan dibanding parafin yang biasa digunakan pada lilin komersial.

Produk lilin wangi buatan Dan Rizko terdiri dari berbagai jenis, mulai dari lilin wadah (jar candle) hingga wax sachet dan lilin aromaterapi dengan tungku.

Menariknya, Dadan bukan berasal dari latar belakang kimia atau seni rupa.  Ia adalah lulusan ekonomi dan sempat menjadi dosen sebelum akhirnya bekerja sebagai konsultan geologi di bidang perminyakan.

Justru dari sinilah ide kreatifnya tumbuh, bagaimana bahan-bahan dari minyak bisa diolah menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan manfaat baru.

“Istri saya juga aktif mencari literatur, dari situlah kami tahu bahwa bahan-bahan berbasis minyak bisa diolah menjadi lilin, dan akhirnya kami memutuskan menekuni bidang itu,” ujarnya.

Tak hanya berfokus pada bahan, Dadan dan istrinya juga memperhatikan desain serta ukuran lilin yang mereka produksi.

Beragam wadah dan bentuk dihadirkan untuk memberikan pilihan yang menarik bagi konsumen, mulai dari lilin dalam wadah kaca, lilin dengan tutup kayu, hingga lilin hias berbentuk unik.

“Untuk wadahnya kami memang bervariasi, tapi kami mengkhususkan pada ukuran atau gramasi. Misalnya 40 gram, 50 gram, dan seterusnya. Jadi bukan bentuknya yang kami batasi, tapi berat lilinnya,” kata Dadan.

Menurutnya, pilihan ukuran yang beragam justru menjadi daya tarik tersendiri.

Baca juga: PLN Hadirkan Harapan Baru Lewat Gerobak Cahaya untuk UMKM

“Konsumen banyak yang mencari wadah-wadah unik, kami juga melihat di pasaran luar negeri, lilin yang besar harganya bisa di atas seratus ribu rupiah. Nah, kami buat versi dengan gramasi lebih kecil sehingga bisa dijual di bawah harga itu,” ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved