Sejalan dengan Presiden Prabowo, Andhika Surya Gumilar Dorong Pengembangan Iptek untuk Bangun Bangsa

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi tuan rumah pelaksanaan Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung.

Kegiatan yang dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto ini menghadirkan berbagai sesi diskusi, pameran teknologi, serta kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor industri. Agenda utama KSTI mencakup isu strategis seperti energi hijau, industri material maju, ketahanan pangan, dan teknologi pertahanan nasional.

Dalam pidato kuncinya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) merupakan prasyarat mutlak untuk membangun negara yang kuat, mandiri, dan berdaya saing global.

Menurutnya, perguruan tinggi seperti ITB harus menjadi pusat inovasi yang menopang kemajuan industri nasional di era transformasi ekonomi.

Menanggapi pertanyaan media mengenai keberadaan sejumlah sesi diskusi tertutup dalam KSTI 2025, Presiden Prabowo menjelaskan bahwa langkah tersebut diambil agar para peserta dapat berdiskusi lebih leluasa dan mendalam tanpa tekanan atau kekhawatiran akan distorsi informasi di ruang publik.

“Biar lebih bebas gitu ya. Jangan dipelintir, jangan dipolitisasi. Ini kan kita bicara, kita bicara ilmu. Kita bicara ilmu, sains, teknologi,” ujar Presiden Prabowo kepada awak media.

Pernyataan tersebut mencerminkan sikap Presiden yang ingin menjaga kemurnian forum-forum ilmiah dari pengaruh politik praktis dan memastikan bahwa dialog di 

Hadir dalam pembukaan KSTI 2025, Andhika Surya Gumilar, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Komisi V.

Andhika mengapresiasi terselenggaranya forum strategis tersebut di kota Bandung.

Sebagai alumnus Teknik Metalurgi ITB, Andhika menekankan pentingnya menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan pembangunan daerah, khususnya di Jawa Barat.

"Konvensi ini bukan hanya milik kampus dan pemerintah pusat. Kami di daerah sangat berkepentingan dengan hasil-hasil riset yang aplikatif. Jawa Barat punya potensi luar biasa di bidang energi, material, dan teknologi industri. Kolaborasi antara akademisi, alumni, dan pemerintah daerah harus menjadi gerakan nyata, bukan hanya simbolis," ujar Andhika.

Ia juga mendorong agar alumni ITB, khususnya yang telah berkiprah di sektor publik, aktif menjembatani kepentingan daerah dalam forum-forum iptek nasional.

“Sebagai wakil rakyat di Jawa Barat dan juga bagian dari keluarga besar ITB, saya melihat ada peluang besar untuk menyinkronkan kebijakan pembangunan daerah dengan kemajuan riset teknologi dari kampus,” katanya.