IRIJ Tawarkan Skema Pembiayaan Pendidikan Berbasis Penempatan Kerja ke Jepang

IRIJ afiliasi dari Indonesia Soken perkenalkan skema pembiayaan pendidikan berbasis jaminan kerja ke Jepang

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Siti Fatimah
Nazmi Abdurahman
IRIJ - Perwakilan Indonesia Research Institute Japan (IRIJ), afiliasi dari Indonesia Soken saat prestasi di ajang Himpunan Bank Perekonomian Rakyat Syariah Indonesia (Himbarsi), di Trans Hotel Bandung, Rabu (6/8/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Indonesia Research Institute Japan (IRIJ), afiliasi dari Indonesia Soken, memperkenalkan skema pembiayaan pendidikan berbasis jaminan kerja ke Jepang

Skema ini yang bertujuan bagi siswa Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang ingin bekerja di Jepang melalui jalur visa Specified Skilled Worker (SSW) ini, dikenalkan dalam prestasi di ajang Himpunan Bank Perekonomian Rakyat Syariah Indonesia (Himbarsi), di Trans Hotel Bandung, Rabu (6/8/2025). 

Business Development Executive IRIJ, Erwan Budi Jatmiko mengatakan, skema ini dirancang berkelanjutan dan minim risiko, serta menyasar siswa-siswa LPK binaan IRIJ yang telah lulus seleksi ketat.

"Kami tidak hanya menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai, tapi juga menciptakan sistem pembiayaan yang aman, transparan, dan berdampak sosial tinggi. Sistem ini terbuka untuk kolaborasi dengan BPR, BPRS, koperasi, bank syariah, hingga investor sosial," ujar Erwan, Rabu malam (6/8/2025).

Baca juga: Nakamura Soken School di Bandung, Jembatan Baru Anak Muda Menuju Jepang

Detail Skema Pembiayaan IRIJ untuk calon pekerja migran ke Jepang ini meliputi cicilan fleksibel hingga 36 bulan, grace period selama 12 bulan.

Masa ini, kata dia, dibutuhkan karena siswa masih dalam tahap pembelajaran, bunga tetap berjalan dan akan ditambahkan ke plafon pinjaman. 

Nantinya, pembayaran juga akan dilakukan secara otomatis dari gaji siswa di Jepang dengan perlindungan risiko, melalui agunan tunai dan asuransi kredit dan monitoring ketat oleh LPK hingga lunas.

"Salah satu keunggulan utama dari skema ini adalah sistem mitigasi risiko yang ketat dan terstruktur, memberikan rasa aman bagi institusi pembiayaan," katanya.

Skema ini dinilai sebagai model pembiayaan pendidikan berbasis penempatan kerja yang paling aman saat ini.

Dengan struktur risiko yang tertutup dan penjaminan penuh oleh LPK, lembaga keuangan tidak perlu khawatir gagal bayar.

“Margin kompetitif, risiko terkendali, dan monitoring ketat menjadi daya tarik utama kami. Ini adalah peluang investasi sosial berdampak tinggi dengan resiko yang sangat rendah,” katanya.

Baca juga: Kisah Almi, Mahasiswi Asal Sukabumi, Raih Gelar Master Ilmu Gizi di Jepang dari Beasiswa Ajinomoto

IRIJ menegaskan bahwa karakter siswa menjadi faktor utama dalam seleksi, selain kemampuan bahasa dan keterampilan teknis, suswa juga dipersiapkan untuk berbagai sektor kerja seperti keperawatan (kaigo), restoran, manufaktur makanan, konstruksi, dan transportasi.

Sejak berdiri pada 2019, IRIJ telah mengirim lebih dari 580 siswa ke Jepang, dengan total siswa yang dibina mencapai 900 orang.

Sedangkan, lokasi LPK yang berafiliasi tersebar di berbagai kota seperti Bandung, Karawang, dan Jakarta, dengan kantor pusat di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Salah satu mitra strategis dalam pendanaan adalah BPRS Harta Insan Karimah (HIK) Jawa Tengah. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved