Nakamura Soken School di Bandung, Jembatan Baru Anak Muda Menuju Jepang
Sekolah ini hadir sebagai lembaga pelatihan kerja (LPK) yang berfokus pada pendidikan bahasa dan budaya Jepang
Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Peluang generasi muda Indonesia untuk bekerja dan belajar di Jepang kini semakin terbuka lebar. Hal itu ditandai dengan peresmian LPK Nakamura Soken School yang resmi dibuka di Jalan Jamika, Kelurahan Sukahaji, Kota Bandung, pada Senin (29/6/2025).
Sekolah ini hadir sebagai lembaga pelatihan kerja (LPK) yang berfokus pada pendidikan bahasa dan budaya Jepang, serta penyaluran tenaga kerja ke berbagai perusahaan di Negeri Sakura.
Peresmian ini turut dihadiri oleh Direktur Utama LPK Nakamura Soken School, Albertus Prasetyo Heru Nugroho, serta investor asal Jepang yang juga menjadi mitra strategis sekolah ini, Nakamura Kazuya.

“LPK Nakamura Soken School kami dirikan untuk membina anak-anak muda Indonesia agar memiliki kualifikasi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bisa berangkat ke Jepang. Tidak hanya belajar bahasa dan budaya, mereka juga kami fasilitasi untuk bertemu langsung dengan perusahaan pemberi kerja melalui job fair,” kata Albertus, kepada Tribunjabar.id, Senin (30/6/2025).
Menurutnya, mayoritas siswa di sekolah ini adalah lulusan SMA dan SMK, namun tak sedikit pula yang berasal dari kalangan sarjana.
Hal ini menunjukkan tingginya minat generasi muda untuk mencari peluang kerja yang layak di luar negeri, khususnya Jepang, yang terkenal dengan budaya kerja disiplin dan peluang karier yang menjanjikan.

“Sekitar 30-40 persen siswa kami adalah lulusan S1. Mereka melihat peluang besar di Jepang, dan kami hadir untuk menjembatani mimpi mereka,” ujar Albertus.
Salah satu keunggulan LPK Nakamura Soken School adalah adanya kerja sama dengan entitas bisnis asal Jepang yang berbasis di Prefektur Ishikawa.
Sementara itu, dari sisi layanan, LPK Nakamura Soken School menyediakan pelatihan bahasa Jepang, pengenalan budaya kerja, serta simulasi kehidupan di Jepang.
Ke depan, pihaknya juga akan membuka program pelatihan untuk profesi lain seperti sopir dan tenaga kerja di sektor lainnya, seiring dengan berkembangnya kebutuhan pasar kerja Jepang.
“Kami membuka peluang seluas-luasnya bagi lulusan SMA, asal sehat jasmani dan rohani. Ada proses seleksi, ada tes. Tapi intinya kami ingin membantu generasi muda Indonesia mendapatkan masa depan yang lebih baik,” kata Albertus.
Nakamura Kazuya Direksi LPK Nakamura Soken School menyatakan bahwa investasi yang ia tanamkan di Bandung bukan tanpa alasan.
“Bandung itu kota pelajar. Banyak anak muda penuh semangat. Biaya hidup di sini juga lebih rendah dibanding Jakarta, tapi tetap mudah diakses, apalagi sekarang ada KCIC dan transportasi yang makin cepat. Ini membuat saya tertarik berinvestasi di sini,” jelas Nakamura.
Ia juga menyebutkan bahwa dirinya telah mempekerjakan banyak orang Indonesia di perusahaan miliknya di Jepang.
Anggota DPRD Jabar M Lillah Sahrul Mubarok Apresiasi Pemprov Siapkan Program Beasiswa Santri |
![]() |
---|
Anggota DPRD Jabar Lillah Sahrul Mubarok: Teknis Program Beasiswa Santri Diserahkan ke Kemenag |
![]() |
---|
Anggota DPRD Jabar Aten Munajat Sebut Beasiswa Santri Bagus, tapi Pesantren Harus Tetap Didukung |
![]() |
---|
Perkuat Pendidikan Karakter, Disdik Jabar Teken MoU dengan Self Learning Institute |
![]() |
---|
Dukung MBG, Pemkot Bandung Buka Peluang Pemanfaatan Lahan Pemerintah untuk SPPG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.