Viral! Pocari Sweat Run 2025 Bandung Diwarnai Bagi-bagi Bir, Wali Kota M Farhan Akui Lengah

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, aksi bagi-bagi bir saat event lari tersebut dilakukan oleh salah satu komunitas lari

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Kolase Tribun Jabar
LOMBA LARI - Event lomba lari Pocari Sweat Run Indonesia 2025 yang digelar dua hari dan diikuti sebanyak 15 ribu pelari di sejumlah ruas jalan Kota Bandung. Farhan mengatakan, tidak memperhatikan adanya aksi bagi-bagi bir tersebut karena pada saat itu pihaknya lebih fokus mengurus masalah kemacetan yang timbul akibat event lomba lari itu. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Event lomba lari Pocari Sweat Run Indonesia 2025 yang digelar dua hari dan diikuti sebanyak 15 ribu pelari di Kota Bandung, Jawa Barat diwarnai aksi bagi-bagi bir oleh beberapa orang kepada pelari.

Pocari Sweat Run Indonesia 2025 adalah sebuah ajang lomba lari tahunan berskala besar yang diselenggarakan oleh merek minuman isotonik Pocari Sweat di Indonesia. 

Ajang Pocari Sweat Run Indonesia 2025 di Bandung, 19-20 Juli 2025 ini memang menuai kritik.

Secara keseluruhan, kritik terhadap Pocari Sweat Run 2025 di Bandung lebih banyak menyoroti dampak operasional event terhadap kenyamanan dan mobilitas warga.

Kini, muncul kabar kalau ada beberapa orang yang membagi-bagikan bir saat acara berlangsung.

Aksi bagi-bagi bir itu ramai diperbincangkan di sosial media Instagram dan mendapat sorotan tajam karena bertentangan dengan Perda Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pelarangan, Pengawasan, dan Pengendalian Minuman Beralkohol.

Baca juga: Lomba Lari Pocari Sweat Run di Bandung Dikritik, DPRD: Siapa yang Menikmati, Siapa yang jadi Korban

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, aksi bagi-bagi bir saat event lari tersebut dilakukan oleh salah satu komunitas lari, kemudian setelah kejadian itu mereka pun dipastikan sudah mendapatkan sanksi sosial.

"Kalau urusan komunitas selesaikan secara komunitas. Tapi kan kalau kita lihat dampaknya gak ada, terjaga dengan baik dan itu baru viralnya 2 hari setelah acara," ujarnya saat ditemui di Balai Kota Bandung, Selasa (21/7/2025).

Farhan mengatakan, tidak memperhatikan adanya aksi bagi-bagi bir tersebut karena pada saat itu pihaknya lebih fokus mengurus masalah kemacetan yang timbul akibat event lomba lari itu.

"Saya kenal juga beberapa teman-teman di komunitas lari. Saya tanyain nanti tentang bagaimana gitu (bagi-bagi bir). Kalau masalah komunitas, selesaikan secara komunitas," kata Farhan.

Pada pekan depan, kata Farhan, pihaknya juga akan melakukan evaluasi semuanya termasuk data kemacetan karena dia bersama aparat kepolisian tidak menyangka bahwa lomba lari itu menyebabkan kemacetan sejak subuh.

"Saya secara pribadi, ataupun kepolisian juga, Polantas, tidak pernah menduga bahwa jam 4.30 WIB, jalanan Ahmad Yani sudah penuh. Nah, itu yang mesti kita evaluasi," ucapnya.

Untuk ke depan, pihaknya harus mencari cara untuk mengkomunikasikan lebih baik kepada masyarakat Kota Bandung terkait penutupan jalan agar nantinya lomba lari bisa berjalan lebih dan tidak sampai ada yang protes.

"Tapi kalau di Bandung, kepolisian memutuskan tidak boleh ada sterilisasi jalan, kecuali yang benar-benar tertutup seperti di Jalan Merdeka, itu dari jam 12 malam sampai jam 10 pagi itu saja boleh, yang lain gak boleh," kata Farhan.

Berikut adalah masalah-masalah utama yang menjadi sumber kritik penyelenggaraan Pocari Sweat Run 2025 di Bandung, 19-20 Juli 2025:

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved