Pariwisata Menjadi PAD Utama, DPRD Pangandaran Desak Bupati Evaluasi Lembaga Hingga Petugas Terkait

Otang Tarlia mendesak Bupati Pangandaran mengevaluasi secara menyeluruh terkait badan atau kelembagaan termasuk petugas dalam kasus pemalsuan tiket.

Penulis: Padna | Editor: Kemal Setia Permana
Tribun Jabar/ Padna
PUNGLI - Foto ilustrasi suasana di pintu masuk utama Pantai Barat Pangandaran, Minggu 6 Juli 2025. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pangandaran, Otang Tarlian, menegaskan mencuatnya kasus dugaan tiket wisata palsu harus menjadi perhatian serius. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pangandaran, Otang Tarlian, menegaskan mencuatnya kasus dugaan tiket wisata palsu harus menjadi perhatian serius.

Otang Tarlian mengingatkan bahwa kasus ini harus menjadi warning bagi semua pihak.

"Kasus ini harus menjadi warning bagi para pihak yang mempunyai tanggungjawab. Salah satunya inspektorat dan lainnya," ujar Otang, Sabtu (12/7/2025). 

Otang mengatakan bahwa pengelolaan tiket masuk objek wisata di Kabupaten Pangandaran harus diperbaiki ke depannya.

Hal tersebut harus dilakukan jika Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran ingin semuanya tertata baik.

Baca juga: Pemkab Pangandaran Hentikan Seluruh Petugas Non-ASN Imbas Dugaan Pungli dan Pemalsuan Tiket Obwis

"Tentu, baik dari pendapatan maupun pelaksanaan. Jadi, bagaimana kita mau melaksanakan pembangunan yang besar kalau pendapatannya juga kecil,"

"Karena pembangunan daerah ini bisa dijalankan salah satunya dari pendapatan yang bagus."Sedangkan di kita pendapatan yang utamanya dari Pariwisata," ucap Otang.

Otang pun mendesak Bupati Pangandaran harus mengevaluasi secara internal dan menyeluruh terkait badan atau kelembagaan termasuk dengan petugasnya yang berkaitan dengan Pariwisata.

"Kita bersyukur, jika nanti ada respon baik dari kepolisian untuk membantu menangani kebocoran retribusi wisata ini," ujarnya.

Sekarang, menurutnya tinggal pemda menindaklanjuti dengan serius adanya dugaan kuat tiket palsu tersebut yang mungkin sebelumnya dilakukan secara masif. 

Kemudian melaporkan kepada pihak berwajib untuk diselidiki lebih lanjut.

"Kita tidak tahu, ditemukan atau tidak dugaan orang dalam tiket palsu. Tapi, setidaknya ada indikasi," kata Otang. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved