Inovasi Widyatama Hadapi Krisis Pertanian dan Peternakan: AI Jadi Senjata Baru di Tengah Disrupsi
Tak sekadar proyek kampus, inisiatif ini diarahkan menjadi model integrasi riset, pemberdayaan desa, hingga prototipe hilirisasi inovasi.
Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Kendati demikian, ia mengingatkan pentingnya aspek keberlanjutan dan edukasi masyarakat.
“Digitalisasi itu tak cukup hanya dengan alat. Masyarakat juga harus melek cara pakai dan perawatannya. Jangan sampai alatnya canggih tapi mangkrak karena tak dimengerti warga. Di sini, kampus harus hadir bukan hanya sebagai peneliti, tapi pendamping di lapangan,” kata Fajar.
Ia juga menyoroti relevansi alat ini dengan kondisi iklim yang semakin tidak menentu. Ketidakstabilan cuaca berdampak langsung pada kualitas air, yang pada akhirnya memengaruhi produktivitas ternak lele.
“Dengan musim kemarau seperti sekarang dan curah hujan yang tidak menentu, alat ini bisa menyelamatkan hasil ternak. Kita tak lagi bergantung pada tenaga ahli manual, semuanya bisa disetel otomatis,” tambahnya. (*)
Duka di Malam Kemerdekaan RI, Satu Keluarga di Sumedang Kehilangan Rumah Akibat Kebakaran |
![]() |
---|
Universitas Widyatama dan Coop Japan Co Ltd Teken MoU Kerja Sama Riset Internasional |
![]() |
---|
Universitas Widyatama dan Geo Artha Holding SDN BHD Perkuat Sinergi Perdagangan dan Pendidikan |
![]() |
---|
Cadas Pangeran Jadi Lokasi Pembentangan Bendera Merah Putih Raksasa di Sumedang, Simbol Perlawanan |
![]() |
---|
Bendera Merah Putih Sepanjang 1 Kilometer Berkibar di Cadas Pangeran Sumedang, Diarak Ribuan Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.