Pemusnahan Bom di Garut Makan Korban

"Kok Suara Ayah Gak Ada Hari Ini?" Kata Anak Bungsu Endang Korban Tewas Ledakan Amunisi TNI di Garut

Anak-anaknya kini harus menghadapi kenyataan pilu, tidak bisa mendengar suara ayahnya lagi untuk selamanya.

Istimewa
PEMUSNAHAN BAHAN PELEDAK - Belasan orang dilaporkan 13 orang menjadi korban saat pemusnahan peluru atau bahan ledak kadaluarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025).--- Tragedi ledakan amunisi kedaluwarsa tersebut merenggut nyawa Endang Rahmat, anak-anaknya kini harus menghadapi kenyataan pilu, tidak bisa mendengar suara ayahnya lagi untuk selamanya. 

Selama bekerja sebagai sopir mengangkut bahan peledak kedaluwarsa, Endang sudah 38 hari belum pulang. Penyebabnya, jarak rumah ke lokasi kerja sangat jauh, memakan waktu selama tiga jam.

"Hari ini peledakan terakhir, harusnya pulang hari ini, ternyata pulang selamanya," ucap Dede sambil menahan rasa sedih.

Tak hanya itu, Dede pun sempat akan menemui suaminya ke lokasi kerjanya tapi tidak diperbolehkan karena pekerjaannya akan selesai.

"Hari Sabtu saya sempat mau ke situ, tapi enggak boleh. Selama bekerja, suami saya tinggal di mes di lokasi kejadian," ungkapnya.

Baca juga: Sosok Mayor Cpl Anda Rohanda Korban Tewas Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut, Dimakamkan di Bandung

Sosok Suami Serba Bisa

Baginya, Endang adalah sosok suaminya periang dan begitu dekat dengan anaknya.

Bahkan, ia menyebut suaminya sebagai sosok yang serba bisa, mulai dari bernyanyi, mengaji bahkan kerja apapun ia mau, tidak pernah menolak.

"Suami itu multitalent banget, segala bisa, nyanyi hayu, ngaji hayu, pokoknya kerja apa mau. Enggak pernah bilang engga bisa. Tapi saya masih enggak nyangka, serasa mimpi saja," kata Dede.

Hingga kini, Dede masih tidak menyangka dan merasa mimpi sang suami sudah tiada.

"Saya suka ngingetin ke suami saya, 'Kalau lagi terjun baca doa'. Dan biasanya (bekerja di) proyek rumah. Enggak pernah kerja kayak sekarang," tuturnya.

BERI KETERANGAN - Dede (38) ketika memberikan keterangan soal suaminya, Endang, yang tewas saat kegiatan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Pantai Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/5/2025).
BERI KETERANGAN - Dede (38) ketika memberikan keterangan soal suaminya, Endang, yang tewas saat kegiatan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Pantai Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/5/2025). (Tribun Priangan/Jaenal Abidin)

Dede berharap suaminya cepat dibawa pulang dan ada tanggung jawab dari pihak TNI buat anak-anak karena masih membutuhkan biaya sekolah.

Soal pemulung serpihan besi amunisi, ia menegaskan suaminya bukan pemulung tapi bekerja sebagai sopir angkut barang dan dibayar harian.

"Selama bekerja selama sebulan lebih belum dibayar dan terakhir kegiatan mau dibayar, dan ini baru pertama kali dalam sejarah suami saya kerja di sini," ucap Dede. 

Selain Endang, warga sipil yang menjadi korban diantaranya adalah Agus Agus Bin Kasmin, Ipan Bin Obur
Anwar Bin Inon, Iyus Ibing Bin Inon, Iyus Rizal Bin Saepuloh, Toto, Dadang dan Rustiawan.

Kronologi Kejadian

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved