Ibadah Haji 2025
'Real' Tukang Bubur Naik Haji, Pedagang Bubur Asal Tasikmalaya Nabung 12 Tahun untuk Berangkat Haji
Wasman dan Dede Yeni mulai menabung untuk ongkos haji sejak 2013 dengan menyisihkan sisa keuntungan berjualan bubur
Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin
TRIBUNJABAR.ID, KOTA TASIKMALAYA - Cerita di film tukang bubur naik haji nampaknya cocok disematkan untuk pasangan suami istri Wasman (52) dan Dede Yeni (46) asal Kampung Bojong Tengah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.
Pasangan suami istri yang sehari-hari bekerja sebagai tukang bubur tersebut akan menunaikan ibadah haji setelah belasan tahun menabung.
Keduanya akan berangkat ke Tanah Suci pada 28 Mei 2025 ini.
Baca juga: Kisah Ujud, Tukang Parkir Kini Naik Haji Bareng Istri, Nabung Rp 50 Ribu Tiap Hari Selama 17 Tahun
Wasan dan Dede yeni berhasil mengumpulkan uang selama 12 tahun dengan menyisihkan hasil jualan bubur untuk melunasi ongkos ibadah haji.
Wasman dan Dede Yeni mulai menabung untuk ongkos naik haji sejak 2013 dengan menyisihkan sisa keuntungan berjualan setelah dipakai untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Awalnya Wasman dan Dede Yeni hanya membuka buku tabungan dan menabung sebesar Rp 5 juta ke Bank Syariah Mandiri (BSM) di tahun 2013.
Namun lambat laun, tabungan yang ia mulai cukup lama akhirnya berhasil terkumpul hingga keduanya bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci tahun 2025.
Sebenarnya Wasman dan Dede Yeni masuk calhaj cadangan dan jadwal berangkatnya tahun 2026. Namun, karena banyak calhaj belum melunasi, keduanya bisa masuk daftar untuk calhaj tahun 2025.
Usaha bubur ayam Wasman dan Dede Yeni telah dirintis sejak tahun 2004, Saat itu, keduanya hanya berjualan di depan rumah.
Kemudian Wasman sempat diberitahu rekannya untuk membuka cabang di daerah Kawalu, dengan alasan bubur yang dimiliki enak dan pasti laris manis.
Atas dasar itu, Wasman mencari tempat untuk membuka cabang kedua yakni di daerah Tanjung Kecamatan Kawalu.
Saat ini usaha bubur ayamnya memiliki dua cabang dengan pegawai dua orang membantu Wasman berjualan bubur ayam. Sedangkan sang istri tetap berjualan didepan rumahnya yang telah dirintis sejak lama.
Bubur ayam tanjung ini dihargai Rp 8 ribu, sedangkan ketika diberikan toping ati ampela hingga emping dan lainnya seharga Rp 15 sampai Rp 20 ribu satu porsi.
Menurut Wasman usaha apapun kalau ada niatan untuk naik haji pasti ada jalan, dan selalu berdoa pasti ada jalannya.
Baca juga: Mengenal Wukuf di Arafah, Inti Ibadah Haji yang Tak Bisa Ditinggalkan
Terbukti buah dari kesabaran keduanya bisa naik haji pada tahun 2025 bersama calhaj asal Kota Tasikmalaya lainnya.
"Awalnya saya termotivasi oleh bapak bimbingan Hji Daru Alamin, dia bilang kalau mau daftar haji sekarang nanti mah panjang waktunya," ungkap Wasman ketika ditemui di kediamannya saat menggelar Walimatul Safar.
Alhasil, Wasman pun mulai menabung untuk daftar naik haji bersama istrinya tersebut sejak tahun 2013.
"Awalnya nabung Rp 5 juta tahun 2010. Tapi baru sadar betul soal pentingnya daftar haji itu saat pembimbing haji yang beli bubur nyaranin kami segera mendaftar, karena antreannya panjang," ungkap Wasman.
Tahun 2013, mereka mendaftar haji untuk satu orang dulu. Setahun kemudian, setelah mengumpulkan lagi, barulah Dede Yeni menyusul.
Total biaya pendaftaran haji saat itu mencapai Rp 50 juta. bahkan keduanya terus mencicil biaya pelunasan, bahkan terkadang menyisihkan Rp 1 juta per bulan.
"Atas dasar saran pembimbing haji saya mulai nabung dan terkumpul Rp 50 juta buat saya, dan setahun kemudian baru ngumpulin lagi buat istri daftar ke bank Syariah Mandiri (BSM), kalau sekarang BSI yah," ucapnya saat menemani istri untuk menyapa warga di acara Walimatul Safar.
Keduanya harus menunggu hampir 12 tahun untuk sampai berangkat ke tanah suci bersama sang istri yang telah menemani Wasman berjualan bubur ayam.
"Cukup lama menabung 12 tahun, dan waktu ada Covid-19 saya sempat cek ke haji pintar itu perkiraan berangkat haji tahun 2029, tapi ternyata Allah memberikan kami untuk berangkat ke tanah suci tahun 2025," tuturnya.
Ketika ditanyai soal motivasi tukang bubur naik haji, ternyata Wasman kerap menonton film tukang bubur naik haji yang diperankan Mad Solar.
Bahkan pelanggan setianya pun sering memanggil Wasman dengan sebutan Mang Sulam pemeran Mad Solar di film tukang bubur.
"Awalnya saya termotivasi dan suka nonton film tukang bubur naik haji itu saya terinspirasi dan diaminkan. bahkan ada yang bilang Mang Sulam dan di situ saya terwujud ucapan dan doa itu," kata Wasman.
Tak lupa ia pun memberikan motivasi ke rekan sejawatnya yang berjualan bubur ayam untuk ada niatan nabung buat naik Haji.
"Ini motivasi ke rekan saya jualan apa saja usahanya, kalau ada niat nabung buat haji insyaallah dipermudah dan ada jalannya. Alhamdulillah doa dan niatan saya juga terwujud naik haji," ucap pria yang sudah dikaruniai lima anak tersebut.
Saat ini Wasman dan Dede Yeni sementara waktu tidak berjualan dan hanya diwakilkan oleh dua pegawainya. Karena keduanya tengah mempersiapkan rangkaian untuk keberangkatan naik haji.
"Saya sama istri olahraga latihan fisik seminggu dua kali ke dadaha jalan kaki muter lapangan untuk persiapan fisik," katanya. (*)
1 Jemaah Haji asal Ciamis Wafat, Meninggal dalam Perjalanan ke Bandara |
![]() |
---|
Kemenkes Minta Jemaah Haji yang Baru Pulang untuk Mewaspada Covid-19 |
![]() |
---|
Contoh Teks Sambutan Jemaah saat Tasyakuran Pulang Haji 2025, Lengkap Mukadimah Bahasa Arab |
![]() |
---|
Baru Tiba di Tanah Air, Dedi Jemaah Haji Asal Bandung Barat Ini Sudah Rindu Lagi Tanah Suci |
![]() |
---|
Detik-detik Koko Olin Arwita Jemaah Haji asal Pangandaran Wafat, Sempat Gelisah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.