Ibadah Haji 2025

Kemenkes Minta Jemaah Haji yang Baru Pulang untuk Mewaspada Covid-19

Jemaah diimbau untuk menjaga dan meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit yang sering dialami jemaah usai pulang haji.

Editor: Ravianto
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
KEDATANGAN JEMAAH HAJI - Kedatangan jemaah haji Kloter 1 KJT di Asrama Haji Indramayu, Jumat (13/6/2025). Jemaah diimbau untuk menjaga dan meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit yang sering dialami jemaah usai pulang haji. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA – Setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji, seluruh jemaah akan meninggalkan tanah suci dan kembali ke tanah air.

Jemaah diimbau untuk menjaga dan meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit yang sering dialami jemaah usai pulang haji.

Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. Mohammad Imran, MKM mengatakan, bagi jemaah yang sudah tiba di Indonesia agar segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, saat mengalami demam, batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.

“Bagi jemaah yang sedang mempersiapkan diri untuk pulang ke Indonesia ataupun berpindah dari Makkah ke Madinah, agar selalu menjaga kesehatannya," imbaunya dilansir dari website resmi Kemenkes, Senin (16/6/2025). 

"Dan mewaspadai gangguan kesehatan yang dipicu cuaca panas ekstrem di Arab Saudi, dengan suhu udara di Makkah mencapai 45°C dan di Madinah mencapai 47°C, serta kelembapan rendah di bawah 15 persen,” sambungnya. 

Ia juga menekankan pentingnya menyampaikan riwayat perjalanan kepada petugas kesehatan agar dapat diberikan penanganan yang tepat dan akurat, terlebih saat ini terdapat kenaikan kasus Covid-19 di beberapa negara.

Merujuk pada data Covid-19 di Indonesia hingga minggu ke-23 tahun 2025 mencapai 178 orang terkonfirmasi positif.

Lebih lanjut, Imran menjelaskan bahwa kondisi ini berpotensi memicu berbagai masalah kesehatan seperti dehidrasi, kelelahan akibat panas (heat exhaustion).

Serta memperparah penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, gagal ginjal, gagal jantung, dan penyakit paru kronis.

“Panasnya Arab Saudi yang berbeda dengan suhu udara di Indonesia dapat memicu kejadian akut penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes," kata Imran. 

Pihaknya mencatat hingga hari ke-44 pelaksanaan ibadah haji (cut-off pukul 16.00 WAS), jumlah jemaah rawat jalan di kloter mencapai 72 ribu orang.

Dari jumlah jemaah tersebut, ditemukan tiga kasus penyakit yaitu infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), hipertensi, dan diabetes. 

Imran menambahkan bahwa data jemaah yang dirawat jalan di RSAS sebanyak 238 orang, dengan tiga kasus terbanyak adalah pneumonia, diabetes dengan komplikasi, dan penyakit jantung koroner.

“Untuk mewaspadai penyebaran Covid-19, bagi jemaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan segera melaporkan riwayat perjalanannya ke petugas kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang sesuai,” pesan Imran.

Sementara bagi jemaah yang masih menunggu jadwal kepulangan agar tidak memaksakan diri melakukan aktivitas ibadah yang menguras fisik.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved