Blusukan ke Depok, Dedi Mulyadi Disebut Jadi Presiden, Singgung Warga Jakarta Bisa Digaji Rp10 Juta

Mengunjungi Kampung Baru, Harjamukti, Cimanggis, Kota Depok, Dedi Mulyadi tiba-tiba disebut presiden oleh warga.

Editor: Hilda Rubiah
KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY
DEDI DISEBUT PRESIDEN - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Kampung Baru, Harjamukti, Cimanggis, Kota Depok, Kamis (8/5/2025). Dedi Mulyadi disebut presiden oleh warga, gebrakan sang Gubernur ikut menyinggung persoalan gaji di Jakarta.  

Bahkan, Politikus Gerindra itu berpose dua jari sebagai tanda dukungannya kepada Prabowo Subianto.

“Presiden saya Prabowo Subianto. Dua periode,” jawab Dedi di lokasi.

Pernyataan tersebut langsung disambut riuh warga dengan tepuk tangan.

Dedi Mulyadi Singgung Persoalan Gaji di Jakarta 

Hal lain yang menjadi sorotan adalah Gubernur Dedi Mulyadi sempat mengungkapkan bisa memberikan gaji Rp10 juta per kepala keluarga untuk warga Jakarta.

Hal itu dilatarbelakangi besarnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dimiliki.

Namun, seperti diketahui, Dedi merupakan Gubernur Jawa Barat.

Baca juga: Dedi Mulyadi Tinjau 40 Pelajar yang Digembleng di Makodim Sumedang, Diawali Sapa Prajurit

Ia bicara soal APBD Jakarta saat pidato di Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi DPRD Provinsi Seluruh Indonesia (ADPSI) Tahun 2025 di Bandung, Selasa (6/5/2025) lalu.

Dedi memberi hitung-hitungan perbandingan antara besaran APBD dengan jumlah penduduk Jakarta.

Besaran APBD Jakarta di kisaran Rp 90 triliun, sedangkan penduduk Jakarta ia genapkan menjadi 10 juta.

Dedi mengasumsikan satu kepala keluarga terdiri dari empat sampai lima orang, maka ada dua juta kepala keluarga di Jakarta.

"Jakarta ini Pak, penduduknya di bawah 10 juta, APBD-nya Rp 90 triliun. Kalau di Jakarta itu dari 10 juta (penduduk) ada 2 juta kepala keluarga, itu orang Jakarta bisa digaji per kepala keluarga Rp 10 juta."

"Karena Rp 10 Juta dikali 2 juta (kepala keluarga) hanya Rp 20 triliun. Kalau saya (jadi gubernurnya), bagi," kata Dedi Mulyadi.

Dedi tidak bisa menggaji warganya di Jawa Barat karena jumlah penduduknya mencapai Rp 50 juta.

Sedangkan APBD Jawa Barat per tahun 2024 hanya Rp 36 triliun.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved