Pendidikan Militer Siswa di Jabar

Bangun Subuh hingga Ikut Kajian Jadi Aktivitas Peserta Pendidikan Berkarakter di Barak Militer

Mereka mengikuti pengarahan penguatan bela negara di aula resimen, dengan materi yang menyentuh isu-isu moralitas dan cinta Tanah Air.

tribunjabar.id / Deanza Falevi
PENDIDIKAN MILITER - Pelajar yang jalani pendidikan berkarakter di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sedang lakukan dzikir bersama, Sabtu (3/5/2025). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Sebanyak 39 siswa tingkat SMP menjalani pendidikan karakter selama 14 hari di lingkungan militer, tepatnya di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. 

Program ini dimulai sejak Kamis, (1/3/2025) kemarin, dan digagas langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai bentuk pembinaan terhadap siswa-siswa yang mengalami masalah kedisiplinan di sekolah.

Pantauan Tribunjabar.id pada hari ketiga pendidikan berkarakter, Sabtu (3/5/2025), para siswa terlihat mengikuti berbagai kegiatan yang membentuk kedisiplinan dan wawasan kebangsaan. 

Mereka mengikuti pengarahan penguatan bela negara di aula resimen, dengan materi yang menyentuh isu-isu moralitas dan cinta Tanah Air.

Menariknya, suasana keseharian para siswa kini menyerupai kehidupan militer. Mereka menyantap makanan ringan dengan tertib, berlatih baris-berbaris sambil meneriakkan yel-yel dan bernyanyi penuh semangat.

Baca juga: 9 Kebijakan Pendidikan Dedi Mulyadi dalam Surat Edaran, Larangan Study Tour hingga Hapus Wisuda

Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein atau yang akrab disapa Om Zein, serta Gubernur Dedi Mulyadi turut hadir menyaksikan langsung latihan baris-berbaris mereka.

Pada waktu salat Dhuhur, siswa Muslim menunaikan salat berjamaah di masjid, dilanjutkan dengan pengajian yang dipimpin oleh Kiai Haji Endang Abdul Somad dari Pondok Pesantren Arraudoh Cireok.

Om Zein menegaskan bahwa selama menjalani pendidikan karakter ini, seluruh hak siswa tetap dipenuhi. 

"Kami pastikan hak-hak siswa seperti kesehatan, kebebasan bertanya, dan pendidikan tetap dijaga. Dokter dan psikolog siaga setiap hari," ujarnya.

Kegiatan belajar pun tetap berjalan. Para guru didatangkan dari sekolah terdekat, dan sebagian siswa tetap mengikuti ujian. 

"Dari total 18 siswa yang jadwalnya bentrok dengan ujian, dua sudah mulai ikut. Sisanya menyesuaikan dengan jadwal sekolah masing-masing," tambahnya.

Program ini, kata dia,diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, dan cinta Tanah Air kepada para siswa, sekaligus menjadi alternatif pembinaan yang humanis dan edukatif.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved