Pendidikan Militer Siswa di Jabar

Kementerian HAM Jabar Pantau Pendidikan Militer ala Dedi Mulyadi, Tak Ditemukan Pelanggaran HAM

Kanwil Kementerian HAM Jabar pada Sabtu (10/5/2025) memantau langsung program pendidikan karakter dan disiplin bagi pelajar di Jabar

Tribun Jabar/ Deanza Falevi
TINJAU PENDIDIKAN MILITER - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat meninjau langsung program pendidikan berkarakter di barak militer Resimen Armed 1 Sthira Yudha, Sabtu (3/5/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kementerian Hak Asasi Manusia melalui Kanwil Kementerian HAM Jawa Barat terus melakukan langkah-langkah sinergi dengan Pemerintah Provinsi Jabar terkait program pendidikan karakter dan disiplin bagi pelajar di Jabar agar pelaksanaannya selaras dengan nilai-nilai HAM. 

Kanwil Kementerian HAM Jabar pada Sabtu (10/5/2025) memantau langsung program pendidikan karakter dan disiplin bagi pelajar di Jabar di Depo Pendidikan Bela Negara Resimen Induk Komando Daerah Militer III Siliwangi Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Hasilnya, tak ada pelanggaran HAM dalam pelaksanaan pendidikan karakter dan disiplin yang digagas Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.

Baca juga: Orangtua di Indramayu Mengaku Senang Anaknya Dikirim ke Barak Militer

"Program Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang memasukkan anak ke barak militer sebagai upaya mencari solusi pada permasalahan anak-anak remaja. Masalah kenakalan ini sudah menahun bagi saya, karena dari program yang ada dari pusat pun tak ada langkah nyata," kata Kepala Kanwil Kementerian HAM Jabar, Hasbullah Fudail, Minggu (11/5/2025).

Lanjutnya, hasil pantauan tim Kanwil Kementerian HAM Jabar, pelaksanaan program pendidikan karakter dan disiplin bagi pelajar di Jabar yang diprakarsai Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, dengan nama kegiatan pendidikan karakter Panca Waluya Jabar Istimewa, tak ditemukan pelanggaran HAM.

"Pelaksanaan Program Pendidikan Karakter dan Disiplin bagi pelajar di Jabar itu selaras dengan penghormatan, perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi (P5HAM) dan tidak ada corporal punishment," ucapnya.(*)

Baca juga: Bukan Cuma Siswa, Orang Dewasa yang Nakal dan Meresahkan di Jabar Siap Dikirim ke Barak Militer

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved