Jejak Langkah Creavill Bandung Membangun Kreativitas dan Kemandirian Warga
Creavill tak bekerja sendirian dalam menentukan arah programnya. Mereka mengadopsi pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA)
Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam

“Kami datang membawa pertanyaan. Karena yang paling tahu kebutuhan warga adalah warga itu sendiri," tambah Syifa.
Namun perjalanan ini tidak mudah. Seperti komunitas lainnya, Creavill harus berhadapan dengan tantangan klasik seperti minimnya pendanaan dan kompleksitas manajemen relawan.
“Para relawan kami berasal dari berbagai daerah dan latar belakang. Menyatukan ritme kerja dan visi bukan hal mudah,” kata Syifa.
Pendanaan juga menjadi tantangan tersendiri. Untuk terus bertahan, Creavill kerap mengandalkan kreativitas dalam mencari sponsor, menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, bahkan menggelar penggalangan dana berbasis komunitas (crowdfunding).
Meski terbatas, semangat mereka tak pernah padam, gerakan yang lahir dari buku, tumbuh lewat aksi, dan bermimpi menjangkau lebih banyak lagi desa dan kota. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga dunia.
“Kami ingin menjadi inspirasi global. Bahwa perubahan bisa dimulai dari ruang kecil, untuk mewujudkan masyarakat mandiri dan sejahtera,” tegasnya. (*)
Tiga Hal Jadi Perhatian Utama Pemkot Bandung Usai Demo Anarkis Sebabkan 4 Bangunan Terbakar |
![]() |
---|
Langkah Pemkot Bandung Usai Demo Anarkis di DPRD Jabar: 30 Kecamatan Siaga |
![]() |
---|
Ketua DPRD Kota Bandung Irit Bicara Soal Pencabutan Tunjangan, Klaim Sudah Dilakukan Sejak Awal |
![]() |
---|
Perbaikan Infrastruktur Imbas Demo di DPRD Jabar Butuh Tiga Pekan, Farhan Ungkap Upaya Pemulihan |
![]() |
---|
Besok Senin, Sekolah di Bandung yang Ada di Sekitar Titik Rawan Demo Diizinkan Lakukan PJJ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.