Kebijakan Impor Prabowo Bikin Pengusaha Skincare Lokal Ketar-ketir, Rusak Pasar dan Rugikan UMKM
Pengusaha skincare lokal khawatir akan persaingan harga yang semakin tidak sehat di penjualan online akibat kebijakan impor Presiden Prabowo
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Skincare menjadi salah satu kebutuhan primer bagi perempuan masa kini.
Kesadaran akan pentingnya memiliki kulit yang sehat dan investasi kesehatan kulit wajah menjadi hal yang cukup tinggi.
Berbagai produk skincare pun hadir di pasaran, mulai dari skincare lokal hingga dari berbagai negara seperti China, Jepang, dan Korea yang menjadi pilihan makeup addict.
Produk skincare lokal saat ini pun tak kalah bagus dan bersaing dengan negara-negara lain.
Baca juga: Presiden Prabowo Instruksikan Hapus Kuota Impor, Khudori: Jangan Dimaknai Sebagai Bebaskan Impor
Namun di tengah gempuran persaingan produk impor saat ini, brand lokal pun memiliki kesulitan untuk memperkenalkan produknya.
Apalagi Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk menghapus kebijakan kuota impor pada komoditas strategis yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Melalui kebijakan ini, pelaku usaha yang memenuhi syarat dapat melakukan impor tanpa batasan kuota tertentu.
Sebagai pengusaha skincare Jarkeen yang dibangun sejak 2018, Septrina Rams Chhteri mengatakan, dirinya merasa khawatir akan persaingan harga yang semakin tidak sehat di penjualan online.
“Hadirnya produk China itu merusak pasar lokal banget dan kita sebagai UMKM home industri yang dihantam. Mereka bisa dapat keuntungan mungkin 100 kali lipat, kalau kita maksima tiga kali lipat ditambah operasional, gaji pegawai sehingga nggak dapat keuntungan apapun,” kata Septrina saat ditemui di Baker Street, Jalan Dipenogoro, Sabtu (12/4/2025).
Ia pun mengakui merasa lelah untuk menghadapi gempuran brand luar yang masuk ke Indonesia dan menyajikan kemasan yang jauh lebih menarik, namun isi kandungan skincare tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Jika di awal penjualan, Jarkeen mampu menjual hingga 10.000 botol dalam sebulan, tahun ini diakuinya mengalami penurunan.
Ia pun menyebutkan, produk skincare lainnya pun banyak yang mengalami gulung tikar katena dampak dari maraknya skincare Cina yang masuk Indonesia.
Ibu dua orang anak ini juga menyayangkan karena customer Indonesia banyak yang lebih percaya pada kandungan skincare dari negara lain.
“Maksud saya tuh gini, kita itu brand Indonesia. Kita akan membuat produk sesuai dengan Tropical Season dengan kondisi kulit orang Indonesia. Sudah pasti paling spesifik kalau digunakan. Tapi mereka lebih pilih brand luar yang harganya lebih murah, kemasan lucu tapi tidak sesuai dengan kulitnya,” ucapnya.
Baca juga: Prabowo Hapus Kuota Impor, Kini Siapapun Boleh: Mau Impor Daging, Boleh
Sosok Gus Irfan Cucu Pendiri Nahdlatul Ulama yang Disebut-sebut Bakal Jadi Menteri Haji dan Umrah |
![]() |
---|
Ironis, Rakyat Demo DPR RI, Ketua DPR Malah Dapat Penghargaan dari Prabowo di Waktu yang Sama |
![]() |
---|
Sosok Haji Isam, Crazy Rich Kalimantan Dapat Gelar Bintang Mahaputera Utama, Dulu Pernah Ngojek |
![]() |
---|
Apa Itu Badan Otorita Pengelola Pantura yang Baru Dibentuk Presiden Prabowo dan Apa Saja Tugasnya |
![]() |
---|
Prabowo Akan Bentuk Kementerian Baru, Perubahan Nama dari Badan Penyelenggara Haji |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.