Kajian Islam
Hukum Salat Tarawih Kilat, 23 Rakaat Cuma 5 Menit Apakah Sah? Berikut Penjelasan Ahli Hukum Islam
Belakangan viral fenomena salat tarawih tercepat 23 rakaat cuma 5 Menit. Berikut inilah hukum salat tarawih kilat dijelaskan Dosen Ahli Hukum Islam
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Oleh karena hukumnya sunnah muakad, tak heran jika banyak orang yang tidak ingin ketinggalan salat atau bahkan melewatkannya.
Berdasarkan pelaksaannya pun salat tarawih memang ibadah salat sunnah yang lebih baik dilaksanakan berjamaah.
"Lebih utamanya salat berjemaah, dan sifat berjemaah sudah barang tentu banyak orang yang berdatangan ke masjid di bulan puasa, sehingga demikian akan terasa malu tatkala ketinggalan tarawih," ujar Dosen Ahli Ilmu Hukum Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr Syahrul Anwar, kepada Tribun Jabar, saat dihubungi, Kamis (8/5/2019) lalu.
Adapun dijelaskan olehnya, pada pelaksanaan salat Tarawih pun di Indonesia memang variatif.
Rata-rata muslim di Indonesia ada yang melaksanakan 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir, ada pula yang melaksanakan 20 rakaat di tambah 3 rakaat witir.
Walaupun sebenarnya masih ada riwayat yang menyarankan pelaksanaannya 36 rakat, hanya saja masih jarang dilaksanakan di Indonesia.
Demikian, kaitannya dengan Fenomena sekarang dengan kasus melaksanakan salat tarawih berdurasi cepat.
Dr Syahrul Anwar menjelaskan dari segi pelakasanaan salat tarawih, pertama, ukuran rakaat shalat atau bacaan shalat adalah bacaan lafaz Subhanallah.
"Jika melakukan setiap gerakan shalat dilakukan sekiranya subhanallahu maka sah-sah saja dilakukan tetapi ucapan subhanallah dengan lisan gerakan secara wajar bisa dilakukan, selain dari bacaan Al Fatihah dan bacaan surat," ujarnya.
Kedua, berdasarkan kemaslahatannya, shalat tarawih itu dilakasanakan secara berjamaah.
Dalam berjemaah ini menurut Dr Syahrul Anwar, maka imam harus membawa dan melihat kondisi yang menjadi makmumnya.
Maka jika salat dilaksanakan dengan cepat, lantas makmum banyak yang ketinggalan, maka itu tidaklah maslahat, katanya.
Demikian pun jika tidak maslahat maka akan mengurangi pada kualitas salat.
Baca juga: Sosok Ustaz yang Viral Jadi Imam Salat Tarawih Sambil Live TikTok, Berikut Hukumnya Menurut Islam
Dr Syahrul menjelaskan salat yang sah adalah berdasarkan tata aturan, dan kualitas yang berdasarkan nilai.
Sudah barang tentu nilai salat yang lebih tinggi adalah berdasarkan tata cara yang tertib dan merujuk pada keyakinan.
8 Keutamaan Bulan Rabiul Awal selain Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Belum Banyak Diketahui Umat Muslim |
![]() |
---|
10 Peristiwa Terjadi di Bulan Muharam Belum Banyak Diketahui Muslim, Termasuk Sejarah di Zaman Nabi |
![]() |
---|
Perbedaan Arti Walimatus Safar, Walimatul Hajj & Walimatul Umrah, Lengkap dengan Dalil dan Hukumnya |
![]() |
---|
Hukum Malam Nisfu Syaban yang Harus Diketahui, Jika Berjaga Sepanjang Malam untuk Beribadah, Haram? |
![]() |
---|
4 Kemuliaan Malam Nisfu Syaban yang Rugi Jika Diabaikan Umat Muslim, Malam Penentuan Nasib Manusia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.