Baksos Javaretro
Baksos Ibadah Javaretro Kali Ini Unik, Mahasiswa Binus Ikut Ambil Bagian dan Lakukan Riset
Acara Ibadah Javaretro kali ini terasa jauh berbeda karena ada beberapa mahasiswa Bina Nusantara (Binus) yang ikut ambil bagian.
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Kemal Setia Permana
TRIBUNJABAR.ID - Seperti biasa acara bakti sosial Ibadah Javaretro Kembali digelar bulan ini, Sabtu (25/10/2025).
Namun kali ini acara baksos terasa jauh berbeda. Hal ini karena ada beberapa mahasiswa Bina Nusantara (Binus) yang ikut ambil bagian dalam kegiatan baksos Ibadah Javaretro.
Sejumlah mahasiswa Binus ini memang sengaja datang ke acara baksos karena tertarik dengan konsep baksos yang mereka nilai unik dan berbeda dari baksos lainnya.
Salah satu mahasiswa, Sulthan Afif Pratama, mengatakan bahwa mereka tertarik untuk membuat sebuah kajian atau penelitian soal baksos yang digelar dan digagas oleh Petrus Adamsantosa, sang pemilik Javaretro.
"Kami awalnya searcing Google termasuk soal berbagai kegiatan baksos di sekitar Kota Bandung untuk memenuhi mata kuliah kami, Character Building Agama, lalu kami menemukan baksos di tempat ini dari link Tribun Jabar, kami pun langsung tertarik," ujar Sulthan.
Baca juga: Baksos Ibadah Javaretro,dari Seragam, Obat, Hingga Angkot Disediakan Gratis Bagi Siswa Difabel
Sulthan mengaku bahwa selama ini ia sudah banyak mengetahui soal baksos ibadah Jumat dab baksos-baksos lainnya.
Namun baksos yang dilakukan Javaretro dinilainya sangat unik dan berbeda dari baksos lain.
"Baksos Jumat berkah kan sangat banyak, ya gitu-gitu aja,"
"Tapi Jumat berkah yang dilakukan javaretro bersama TNI setiap minggu, saya rasa sangat unik dan luar biasa, termasuk baksos bulanan yang menyasar difabel dan yatim piatu ini,"
"Baksosnya katanya dilakukan konsisten setiap bulan sejak 2018, ini sangat luar biasa," katanya.
Sementara itu, Penggagas Ibadah Javaretro, Petrus Adamsantosa yang juga pemilik Javaretro Hotel &Suite, mengatakan bahwa kegiatan baksos yang dilakukan setiap minggu dan setiap bulan secara rutin sejak 2018 merupakan bagian dari kepedulian dirinya terhadap rakyat kecil yang serba kekurangan.
"Khususnya kaum difabel dan anak yatim dan yatim piatu, hingga pendamping dan keluarganya," ujar Adam.
Baksos Ibadah Javaretro kali ini pun menyasar total 137 penerima manfaat dari seluruh Bandung Raya.
Baca juga: Baksos Ibadah Javaretro,dari Seragam, Obat, Hingga Angkot Disediakan Gratis Bagi Siswa Difabel
Terjauh datang dari Pasir Jambu Ciwiden dan Cililin. Sementara sebelumnya terjauh berasal dari Pangalengan dan Gunung Halu, Rongga.
"Ya total terdaftar sebanyak 137 orang, 80 orang tua dan 14 pendamping," kata Adam.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.