Tepat Pukul 17.00 WIB, Mahasiswa yang Menggelar Demo di Depan Gedung DPRD Jabar Membubarkan Diri

Sejumlah mahasiswa akhirnya membubarkan diri, setelah melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat (Jabar), Senin (17/2/2025). 

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/Nazmi Abdurahman
MEMBUBARKAN DIRI - Suasana di depan Gedung DPRD Jabar, setelah mahasiswa membubarkan diri, Senin (17/2/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejumlah mahasiswa akhirnya membubarkan diri, setelah melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat (Jabar), Senin (17/2/2025). 

Aksi yang dimulai sekitar pukul 14.30 WIB itu, diisi dengan orasi dari sejumlah perwakilan mahasiswa. 
Sekitar pukul 15.30 WIB, aksi sempat memanas, saat para mahasiswa berusaha merangsek masuk ke dalam Gedung DPRD Jabar

Meski diguyur hujan, massa aksi unjuk rasa Indonesia Gelap ini tetap bertahan, di depan Gedung DPRD Jabar

Plt Ketua BEM Kema Unpad, Rhido Anwari Aripin mengatakan, dalam aksi kali ini terdapat beberapa tuntutan. Aksi inipun, kata dia, digelar serentak disejumlah daerah lain.

"Aliansi Amarah Rakyat Jabar menyatakan sikap dengan tegas dan menuntut pemerintah untuk dapat menyadari dan membenahi permasalahan yang ada melalui beberapa poin tuntutan," ujar Rhido.

Baca juga: Aksi Indonesia Gelap di Depan Gedung DPRD, Bandung, Mahasiswa Serukan 14 Poin Tuntutan

Berikut ini 14 Poin tuntutan masa dalam aksi Indonesia Gelap di depan Gedung DPRD Jabar.

1. Naikkan anggaran pendidikan, batalkan seluruh pemangkasan, cabut instruksi presiden nomor 1 tahun 2025, kembalikan anggaran pendidikan ke pagu awal, Naikkan anggaran pendidikan terutama dana operasional PTN-BH, PTS, dan Beasiswa! Perluas akses pendidikan tinggi kepada anak kelas buruh dan kaum tani yang selama ini dihalangi oleh biaya pendidikan yang tinggi. Hadirkan sarana prasarana pendidikan berkualitas, buka seluas-luasnya ruang demokrasi, dan selesaikan masalah kekerasan seksual dalam dunia pendidikan.

2. Mengalihkan efisiensi pendidikan ke tunjangan-tunjangan pejabat.

3.Anggarkan tunjangan kinerja pendidikan guru dan dosen. Jamin kesejahteraan guru, dosen dan tenaga kependidikan dengan upah dan tunjangan yang layak.

4. Hentikan pembahasan RUU Sisdiknas, hentikan transformasi PTN BLU menjadi PTN BH, Cabut UU PT Permendikbud Ristek No. 2 tahun 2024 dan semua peraturan turunan yang melanggengkan liberalisasi dan privatisasi pendidikan. Wujudkan pendidikan yang ilmiah, demokratis, dan mengabdi kepada rakyat, berbasis reform agraria dan industrialisasi nasional.

5. Pertimbangkan ulang sektor pendidikan dan kesehatan dari prioritas pendukung menjadi prioritas utama.

6. Menuntut Prabowo untuk mengefisienkan dan merombak total kabinet merah putih secara struktural dan teknis.

7. Menuntut pemerintah untuk mengingat kembali hal-hal yang dijanjikan pada rakyatnya.

8. Tolak ijin usaha pertambahan bagi perguruan tinggi dalm RUU Minerba! Tolak mobilisasi mahasiswa dan dosen sebagai tenaga kerja murah demi industri pro-imperialis dan pro-feodal.

AKSI UNJUK RASA - Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus di Bandung menggelar aksi unjuk rasa, di depan Gedung DPRD Jawa Barat (Jabar), Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (17/2/2025).
AKSI UNJUK RASA - Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus di Bandung menggelar aksi unjuk rasa, di depan Gedung DPRD Jawa Barat (Jabar), Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (17/2/2025). (Tribun Jabar/Nazmi Abdurahman)

9. Hentikan pelibatan aparat bersenjata dalam ruang sipil! Tolak militerisasi melalui pembangunan KODAM baru dan peningkatan anggaran militer kepolisian yang akan digunakan untuk melancarkan perampasan tanah rakyat dan represifitas.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved