Daftar 11 Daerah di Jabar yang Rawan Terjadi Longsor Saat Cuaca Ekstrem, Termasuk Garut dan Cianjur

Sebanyak 11 darah di Kabupaten/Kota di Jawa Barat (Jabar) rawan terjadi bencana longsor saat cuaca ekstrem.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
Ai Sani Nuraini/Tribun Jabar/ARSIP
TANAH LONGSOR - Musibah tanah longsor terjadi di wilayah Dusun Sukamanah, Desa Sindangsari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, pada Senin (20/1/2025). Sebanyak 11 kabupaten di Jawa Barat berpotensi terjadi tanah longsor. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebanyak 11 darah di Kabupaten/Kota di Jawa Barat (Jabar) rawan terjadi bencana longsor saat cuaca ekstrem. Sebelas daerah itu masuk zona menengah dan tinggi terjadi longsor hingga pergerakan tanah.

Hal itu diungkapkan Pranata Humas Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Hadi Rahmat, dalam keterangan resmi, Kamis (13/2/2025). 

Berdasarkan catatan BMKG, kata dia, cuaca ekstrem berpotensi terjadi pada 12-19 Februari 2025. 

BMKG memprakirakan terjadinya hujan ringan, sedang, lebat, hingga sangat lebat pada siang sampai malam hari.

Sebelas daerah yang berpotensi terjadi bencana alam berupa tanah longsor itu, yakni Kabupaten Bogor, Purwakarta, Subang, Sumedang, Majalengka, Kuningan, Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Cianjur dan Kabupaten Sukabumi.

Baca juga: Kecamatan Ligung Majalengka Jadi Wilayah Paling Sering Dilanda Bencana Selama Januari 2025

"Masyarakat dihimbau waspada terhadap potensi bencana tanah longsor terutama bila terjadi hujan lebat," ujar Hadi.

Pada periode 12-15 Febuari, kata Hadi, hujan ringan hingga sangat lebat diperkirakan terjadi di Purwakarta, Subang Sumedang, Kuningan, Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Cianjur, dan Sukabumi.

Kemudian pada 16-17 Febuari, hujan diperkirakan turun di wilayah rawan longsor seperti Purwakarta, Subang, Kuningan, Tasikmalaya, Garut, Cianjur, dan Sukabumi.

Sedangkan pada 18-19 Februari, hujan ringan hingga sedang diprediksi terjadi merata di 11 daerah yang termasuk rawan terjadi longsor.

"Masyarakat diimbau waspada terhadap potensi bencana tanah longsor terutama bila terjadi hujan lebat. Bilamana terdengar suara gemuruh, biasanya merupakan tanda adanya pergerakan tanah atau longsor," katanya.

Baca juga: BPBD Majalengka Catat 47 Kejadian Bencana Selama Januari 2025, Didominasi Longsor

Menurutnya, dari total 166 kejadian bencana di Jabar periode 1 Januari hingga 13 Februari 2025, 39 kejadian di antaranya adalah bencana longsor dan pergerakan tanah. Sisanya yakni banjir 37 kejadian dan cuaca ekstrem dengan 90 kejadian. 

"Sehubungan dengan informasi dari BMKG bahwa saat ini masih dalam periode puncak musim hujan, diharapkan masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana yang ada di lingkungan terdekat, baik longsor, banjir dan angin kencang, dengan selalu memantau kondisi cuaca yang bisa sewaktu-waktu berubah menjadi hujan lebat bahkan cuaca ekstrem," ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved