Sejarah Efisiensi Anggaran demi Makan Gratis Era Soeharto, yang Dipangkas Gaji Menteri dan Pejabat
Pada saat itu, Soeharto melakukan efisiensi anggaran dengan memotong gaji menteri dan pejabat tinggi (eselon)
Kupon makan gratis tersebut dapat ditukarkan di sekitar 300 warung sehat sederhana yang terdapat di pelabuhan dan sekitarnya.
Untuk mencegah terjadinya penyelewengan dan kekeliruan dalam pelaksanaan program ini, Mensos mengimbau masyarakat untuk ikut memantau.
Mensos pun meluangkan waktu untuk singgah di beberapa warung sederhana yang melayani penukaran kupon makanan gratis.
Di warung yang disinggahinya, Mbak Tutut mencicipi sajian nasi bungkus yang disediakan bagi para buruh yang mengalami kesulitan.
Baca juga: Anggaran BMKG hingga Kementerian PU Dipangkas, Polri hingga DPR Selamat, Tak Terdampak Efisiensi
"Ini isinya apa?" tanya Mensos seraya menunjuk tumpukan nasi bungkus di warung tadi kepada Suheti, salah seorang pemilik warung sederhana.
Suheti menjawab, "Nasi, telur, dan sayur, Bu". Tersenyum mendengar jawaban itu, Tutut tanpa ragu-ragu segera mencicipi sajian nasi bungkus itu.
Menurut pengakuan seorang pemilik warung nasi, ia mendapat keuntungan Rp 200 per bungkus nasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Soeharto Pilih Potong Gaji Menteri dan Pejabat untuk Program Makan Gratis"
Sosok Gus Irfan Cucu Pendiri Nahdlatul Ulama yang Disebut-sebut Bakal Jadi Menteri Haji dan Umrah |
![]() |
---|
Dukung MBG, Pemkot Bandung Buka Peluang Pemanfaatan Lahan Pemerintah untuk SPPG |
![]() |
---|
12 Siswa SDN Legok Hayam Bandung Diduga Keracunan Menu MBG, Dinkes Tunggu Hasil Uji Sampel |
![]() |
---|
Ironis, Rakyat Demo DPR RI, Ketua DPR Malah Dapat Penghargaan dari Prabowo di Waktu yang Sama |
![]() |
---|
Sosok Haji Isam, Crazy Rich Kalimantan Dapat Gelar Bintang Mahaputera Utama, Dulu Pernah Ngojek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.