Kerja sama USAID dengan Pemkot Bandung Dihentikan, Anhar Hadian: Aktivitasnya Stop Dulu

Kerjasama Pemkot Bandung dengan USAID sudah berlangsung sejak Juni 2024 dan melakukan berbagai kegiatan untuk masyarakat untuk tanggulangi TBC.

TRIBUNJABAR.ID/MUHAMAD NANDRI PRILATAMA
KERJASAMA DIHENTIKAN - Kerjasama USAID dengan Pemkot Bandung dihentikan sementara menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, Sabtu (8/2/2025). Foto dokumentasi Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian. (Arsip/Tribun Jabar) 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Program bersama menuju eliminasi dan bebas dari tuberkulosis (TB) hasil kolaborasi Pemerintah Daerah Kota Bandung bersama Kementerian Kesehatan dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dihentikan sementara. 

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian, saat dihubungi, Sabtu (8/2/2025). 

Anhar menyebut saat ini kerjasama dihentikan terlebih dulu.

"Yang pasti saat ini dihentikan dulu karena dari pihak USAID nya mengatakan sementara ini berhenti dulu," ujar Anhar. 

Baca juga: Pemkot Bandung Awasi Distribusi Gas Setelah Presiden Instruksikan Pengecer Bisa Jual Elpiji 3 Kg

Anhar mengaku belum mendapatkan informasi resmi dari pihak USAID, terkait penghentian kerjasama tersebut.

"Yang saya denger baru begitu saja, apakah ada surat resminya atau tidak, tapi memang aktivitasnya saat ini stop dulu sejak minggu kemarin," katanya.

Kerjasama antara Pemkot Bandung dengan USAID sudah berlangsung sejak Juni 2024 dengan melakukan berbagai kegiatan untuk masyarakat dalam rangka mempercepat penanggulangan TBC sesuai dengan Perpres nomor 67 tahun 2021.

"Banyak sih kegiatan yang sudah dilaksanakan, ada pelatihan, monitoring, penyuluhan sosialisasi ke masyarakat. Ya, mereka dari USID nya ikut sosialisasi ke masyarakat. Tapi sekarang ya semua kegiatan yang terkait itu diberhentikan dulu," ujar Anhar.

Baca juga: Nasib Paul Munster di Ujung Tanduk, Dua Laga Terakhir Bakal Jadi Penentu, Lawan Siapa Saja?

Anhar pun mengakui kerjasama dengan USAID terasa manfaatnya.

Terutama dalam pencegahan bagi kontak Tuberkulosis atau Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).

"Nah, itu jadi kayak ngobatin orang yang kondisinya sehat gitu kan, biar dia tidak tertular dan itu pekerjaan yang sulit kalau ngobatin orang yang sakit gampang ya, tapi ngobatin orang yang sehat kan sulit, perjuangannya berat," 

"Sosialisasi edukasinya harus luar biasa dan USAID masuk di situ, jadi terbantu mereka mengadakan sosialisasi, mengumpulkan sasarannya, kemudian, diterangkan bagaimana pengaruh dan seterusnya dan menurut saya signifikan," tutur Anhar. (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved