Di Balik Indahnya Alam Sumedang, 80 Persen Wilayahnya Rawan Bencana

Indah namun menyimpan bahaya besar. Itulah gambaran alam Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Tribun Jabar/Kiki Andriana
RAWAN BENCANA - Sebuah pohon besar di tebing Jalan Raya Cadas Pangeran, Sumedang, tumbang ke badan jalan, Rabu (6/12/2023) sore. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno, mengatakan, delapan puluh persen wilayah Kabupaten Sumedang rupanya merupakan daerah rawan bencana. Tribun Jabar/Kiki Andriana 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Indah namun menyimpan bahaya besar. Itulah gambaran alam Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Alam pegunungan yang indah di Kabupaten Sumedang ternyata mengandung bahaya bagi masyarakatnya, yaitu bencana alam.

Delapan puluh persen wilayah Kabupaten Sumedang rupanya merupakan daerah rawan bencana.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno, saat dihubungi melalui telepon, Kamis (30/1/2025).

"Sumedang itu topografinya bergunung-gunung, otomatis rawan banjri dan longsor. Belum lagi banyak pohon, sebagian sudah tua," ujar Atang Sutarno.

Selama 2025 saja, terdapat 16 peristiwa bencana alam yang menonjol.

Baca juga: Pohon Tumbang Timpa SDN Sukasari Cianjur Bikin 3 Ruang Kelas Rusak, Kini Tak Bisa Digunakan

Atang menyebut, salah satunya adalah tanah longsor yang menimpa rumah di Kecamtan Sukasari.

Menurut Atang, awal 2025 diwarnai banyak bencana alam karena bertepatan dengan musim hujan.

"2025 bertepatan dengan musim penghujan, hidrometeorologi ekstrem, otomatis banyak bencana basah seperti banjir dan longsor," ujarnya.

Hal ini, menurut Atang Sutarno, sesuai dengan kajian Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Kesadaran Masyarakat

Rupanya, salah satu faktor yang menyebabkan banyak bencana memakan korban adalah masyarakat yang tidak menyadari bahaya alam.

Atang mengatakan, banyak masyarakat yang tak menyadari daerah-daerah yang tidak boleh dibangun.

Baca juga: Waspada saat Lewat Cadas Pangeran Sumedang, Tiga Hari ke Depan Ada Penebangan Pohon

"Masyarakat kadang-kadang tidak menyadari bahayanya. Ada daerah tepian tebing dibangun tanpa penanaman pohon, lalu drainasenya, akhirnya longsor karena drainase tidak diatur," ujarnya.

Tak hanya itu, masih banyak warga yang menebang pohon sembarangan dan melakukan alih fungsi lahan tanpa memikirkan dampaknya, seperti mendirikan perumahan di area pesawahan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved