Cerita Warga Eretan Kulon Indramayu Selamatkan Diri saat Banjir Jebol Tanggul, Ombak sampai Atap

Tuti tidak sempat menyelamatkan barang apapun. Semuanya, langsung terendam oleh banjir. Sementara dirinya bersama dua anaknya langsung lari

Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Tuti Rumyati (45) warga Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu yang terdampak banjir rob, Kamis (30/1/2025). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Ombak besar kembali menerjang pesisir Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu pada Rabu (29/1/2025).

Banjir pun mengalir deras dari laut ke pemukiman warga setelah tanggul laut di wilayah setempat jebol di dua titik.

Sebanyak 7 rumah warga pun dilaporkan rusak akibat kejadian tersebut.

Salah seorang warga, Tuti Rumyati (45) masih mengingat kejadian tersebut.

Baca juga: Puluhan Warga Masih Bertahan di Pengungsian Imbas Banjir Rob di Eretan Kulon Indramayu

Kala itu, ia diketahui sedang melakukan aktivitas rutin membersihkan rumah di pagi hari.

Sekitar pukul 06.00 WIB, air tiba-tiba mengalir deras dan masuk ke dalam rumah.

Tuti tidak sempat menyelamatkan barang apapun. Semuanya, langsung terendam oleh banjir.

Sementara dirinya bersama dua anaknya langsung lari ke pinggir Jalur Pantura untuk menyelamatkan diri.

“Saat itu gak ada yang bisa diselamatin,” ujarnya, Kamis (30/1/2025).

Tuti mengatakan, di Jalur Pantura rupanya sudah banyak warga yang juga berlarian ke pinggir jalan.

Ia pun di sana mengetahui alasan banjir datang dengan deras karena ada tanggul yang jebol, jumlahnya ada dua titik.

“Jebolnya gede, ada dua titik,” ujar dia.

Hal yang sama disampaikan Wariah (55). Lokasi rumah Wariah berada persis di depan tanggul.

Ia melihat langsung bagaimana detik-detik ombak saat mengamuk. Saat tanggul jebol, air mengalir deras bahkan ketinggiannya sampai menyentuh atap rumahnya.

Baca juga: Kapolres Indramayu Berikan Bantuan Sembako dan Pastikan Keamanan Warga Terdampak Banjir Rob

“Tingginya sekitar 4 meter, ombaknya itu sampai ke atap rumah saya,” ujar dia.

Beruntungnya, rumah milik Warsiah masih selamat dan tidak sampai rusak.

Mengingat, titik tanggul yang jebol masih beberapa meter dari lokasi rumahnya.

Wariah sendiri tidak memungkiri saat itu ia merasa sangat takut. Wariah pun bergegas menaikkan barang elektronik yang terjangkau ke tempat yang lebih tinggi sebelum tanggul jebol.

Kemudian ia dan anggota keluarga segera menyelamatkan diri ke pinggir Jalur Pantura.

Saat ini, Wariah memilih mengungsi sementara di posko pengungsian di Balai Desa Kertawinangun.

“Air datang cepat sekali, saya langsung nyelamatin diri,” ujar dia.

Adapun kondisi terkini diketahui pemukiman setempat masih terendam banjir rob. Kendati demikian, air sudah mulai surut tidak setinggi hari sebelumnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved