VIRAL Biaya Rp 500 Ribu untuk Angkut Sampah di Sukabumi, Kadis DLH: Itu Bukan Sampah Biasa

Dalam video viral berdurasi 1 menit 15 detik terdengar suara ibu-ibu diduga perekam video bernegosiasi dengan petugas pengangkut sampah.

eki yulianto/tribun jabar
ILUSTRASI - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gunungsantri di Cirebon. Baru-baru ini sebuah video viral di medsos, menayangkan petugas kebersihan di Sukabumi meminta uang Rp 500 ribu untuk mengangkut sampah acara Isra Miraj. 

Menurutnya, saat itu pelayanan pengangkutan sampah di jalur itu sudah penuh. Sehingga, warga meminta sampah diangkut dengan sistem borongan.

"Itu sampah info bekas acara rajaban (Isra Miraj) atau haol, kebetulan di jalur pelayanan tersebut sampah sudah penuh. Jadi warga meminta diangkut/borongan. Jadi supir dengan kru harus ektra perjalanan dua rit," katanya.

Ia mengatakan perjalanan Cisaat ke Tempat Pembuangan Akhir, pulang-pergi 64 kilometer. Perjalanan ini membutuhkan solar 40 liter, yakni Rp 272.000. Kemudian dibutuhkan Rp 228.000 untuk biaya 5 pekerja.

"Untuk 5 orang, masing-masing Rp 45.500, kondisi lelah dan cuaca hujan. Jadi yang posting maunya apa," kata Prasetyo dalam keterangannya.

Prasetyo menjelaskan, biaya pelayanan sampah memang seharusnya dibayar oleh dinas. Namun, sampah yang ingin diangkut dalam video viral itu bukan sampah rumah tangga, sehingga petugas di lapangan harus lembur dan tidak mendapatkan upah dari dinas.

"Seharusnya dinas membiayai pelayanan sampah, dikarenakan untuk BBM terbatas dan tidak ada jatah lembur, alangkah baiknya si pemilik sampah membuang sampahnya sendiri ke TPA karena sampahnya juga tidak biasa (bukan sampah rumah tangga biasa) yang skalanya keluarga," ucap Prasetyo. (M Rizal Jalaludin)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved