Makan Bergizi Gratis
Ibu Kantin Sekolah di Cirebon Puji Program Makan Bergizi Gratis, Berharap Tak Pengaruhi Jualan
Ida berharap program MBG tidak berdampak signifikan pada penjualan di kantin yang sudah ia kelola selama 13 tahun.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digalakkan pemerintah pusat ke seluruh pelajar di Indonesia, tak terkecuali di Kota Cirebon menuai beragam tanggapan dari masyarakat, termasuk pedagang kantin sekolah.
Salah satu pedagang kantin di SDN Sunyaragi II, Ida (49), menyebut program tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama yang kurang mampu.
“Menurut saya program MBG ini bagus, buat kita yang kurang mampu."
Baca juga: Nasinya Sedikit, Curhatan Murid SD di Cirebon Dapat Makan Bergizi Gratis, Ingin Pakai Susu
"Jadi ada keringanan, membantu masyarakat kecil,” ujar Ida saat ditemui di kantinnya, Senin (13/1/2025).
Meski demikian, Ida berharap program MBG tidak berdampak signifikan pada penjualan di kantin yang sudah ia kelola selama 13 tahun.
“Ya kalau penjualan soal adanya program Makan Bergizi Gratis, mudah-mudahan tetap laku ya."
"Itu kan hanya istilahnya buat sarapan atau makan siang, kalau yang sudah sarapan di rumah, ya mudah-mudahan tidak mempengaruhi ke pedagang kantin,” ucapnya.
Ida mengungkapkan, anak-anak biasanya tetap membeli jajanan seperti gorengan, lontong, makanan ringan, atau es saat istirahat sekolah.
"Biasanya ya anak-anak pada jajan. Kebanyakan anak-anak beli gorengan, lontong gitu. Kalau istirahat makanan ringan sama es."
"Ya yakin aja, mudah-mudahan tetap laku. Kalau berkurang sedikit ya wajar lah,” jelas dia.
Sebagai ibu dua anak yang salah satunya masih duduk di bangku SMP dan lainnya baru lulus kuliah, Ida mengaku pendapatan dari kantin sangat membantu perekonomian keluarga.
Apalagi, suaminya yang bekerja sebagai penjaga sekolah juga mengandalkan penghasilan dari pekerjaan tersebut.
Baca juga: Bahan Baku Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Bandung Dipilih dari Petani Lokal
“Suami saya penjaga sekolah di sini, sudah 13 tahun saya berdagang di sekolah ini."
"Alhamdulillah, walaupun sederhana, cukup buat biaya sekolah anak-anak,” katanya.
Ida berharap program MBG dapat berjalan lancar tanpa mengurangi pendapatan pedagang kecil seperti dirinya.
“Ya mudah-mudahan program ini membawa kebaikan untuk semuanya, baik masyarakat maupun pedagang,” ujarnya.
Seperti diketahui, program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dilaksanakan di Kota Cirebon pada Senin (13/1/2025).
Salah satu sekolah yang mendapat giliran perdana adalah SDN Sunyaragi II, yang berada di Jalan Brigjend Dharsono, Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi.
Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari murid-murid yang hadir.
Dafa Adriansyah, murid kelas 6 SDN Sunyaragi II, mengaku senang bisa mencicipi makanan bergizi yang disiapkan.
"Enak makanannya, ada nasi, sayuran, ayam sama jeruk," ujar Dafa saat berbincang dengan media, Senin (13/1/2025).
Namun, diakui Dafa, paket makanan itu kurang dilengkapi dengan susu.
Selain itu, porsi nasinya juga dianggap kurang banyak
"Kalau susu mah engga dapat, maunya dapat. Nasinya sedikit, cuma sekepal," ucapnya.
Sementara itu, murid lainnya, Alya, merasa senang dan bersyukur atas adanya program ini.
"Senang, terus happy. Biasanya mah sarapan di rumah. Gak suka bawa bekal. Adanya makan gratis, uang jajan jadi utuh. Tadi lauknya ayam, tahu, sayuran. Di rumah juga makan, tapi jarang. Porsinya cukup, rasanya enak," jelas Alya.
Ia juga berharap program ini bisa dilaksanakan setiap hari dengan menu yang bervariasi.
Baca juga: Kabupaten Bandung Akhirnya Laksanakan Makan Bergizi Gratis, 10 Ribu Anak Dapat Bagian
"Ya makasih kepada pemerintah udah ngasih makan gratis. Pengennya dikasihnya setiap hari, terus lauknya ganti-ganti," katanya.
Program MBG secara simbolis diluncurkan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi, yang didampingi oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon terpilih, Effendi Edo dan Siti Farida Rosmawati.
Dalam kesempatan tersebut, Agus Mulyadi menyampaikan, bahwa program MBG tidak hanya menyasar murid sekolah, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui dan balita di beberapa wilayah.
"Kami dengan Forkopimda, dan didampingi oleh Wali dan Wakil Wali Kota Cirebon terpilih, untuk bisa melihat pelaksanaan pertama makan bergizi gratis (MBG) di Kota Cirebon."
"Ada dua titik yang sudah pernah kami sampaikan, yakni Karang Jalak dan Sekar Kemuning," ujar Agus.
Ia menjelaskan, bahwa total ada 6.200 paket MBG yang didistribusikan di Kota Cirebon saat ini, dengan 3.000 paket untuk wilayah Karan Jjalak dan Sekar Kemuning.
"Tadi sudah kita lihat, di titik Sekar Kemuning, SD Negeri Karyamulya sudah berjalan lancar."
"Kalau di Sekar Kemuning juga, selain 3.000 paket untuk anak sekolah, itu sudah menyasar ke ibu hamil dan menyusui serta balita. Sekitar 200 paket," ucapnya.
Agus berharap program ini dapat terus berjalan lancar.
"Ini bukan hari ini saja, tetapi terus dari Senin sampai Jumat. Kuota akan bertambah sesuai penugasan Badan Gizi Nasional (BGN)."
"Target keseluruhan hampir 100 ribu penerima manfaat di Kota Cirebon," jelas dia.
Program MBG mendapat apresiasi dari para murid, guru dan orang tua.
Baca juga: Makan Bergizi Gratis di Majalengka Diundur Pekan Depan, Vendor Tunggu Ahli Gizi dan Akuntan dari BGN
Dengan pola distribusi yang melibatkan yayasan dan kerja sama pemerintah, pelaksanaan program ini diharapkan mampu mendukung generasi sehat di Kota Cirebon.
12 Siswa SDN Legok Hayam Bandung Diduga Keracunan Menu MBG, Dinkes Tunggu Hasil Uji Sampel |
![]() |
---|
Makan Bergizi Gratis di Kota Sukabumi Berubah Jadi Menu untuk Buka Puasa, Tetap Dibagikan Siang Hari |
![]() |
---|
Pastikan Teknis Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis, 361 SPPG Disiapkan di Kabupaten Bandung |
![]() |
---|
Ini Menu MBG yang Ditolak untuk Disantap oleh Siswa SMA Negeri Jatinangor Sumedang |
![]() |
---|
Katering yang Kirim MBG ke SMAN Jatinangor Sumedang Klaim Sesuai SOP, Sekolah Lain Tak Mengeluh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.