Jembatan Putus Diterjang Banjir, Pelajar di Sukabumi Kembali Pertaruhkan Nyawa Terjang Sungai Deras

Kondisi infrastruktur di Kampung Cikadaka, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sungguh menyedihkan.

Tribun Jabar/ M Rizal Jalaludin
Dua pelajar SD terpaksa bertaruh nyawa menyeberangi Sungai Cidadap di Kampung Cikadaka, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (7/1/2024). Hal ini terjadi karena jembatan penghubung sungai itu hancur diterjang banjir, Rabu (4/12/2024). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Kondisi infrastruktur di Kampung Cikadaka, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sungguh menyedihkan.

Salah satu jembatan utama yang menjadi penyambung aktivitas warga setempat sehari-hari hancur diterjang banjir, Rabu (4/12/2024).

Oleh karena itu warga setempat terpaksa harus menerjang aliran Sungai Cidadap yang deras untuk dapat beraktivitas.

Jembatan di Sungai Cidadap diketahui baru selesai dibangun oleh relawan beberapa bulan lalu.

Baca juga: TKI Asal Sukabumi Meninggal Dunia di Kamboja Sejak 17 Agustus 2024, Hingga Kini Tak Bisa Dipulangkan

Warga setempat sempat merasa gembira karena hadirnya jembatan penghubung antar kampung untuk beraktivitas sehari-hari.

Namun kini mereka harus kembali menerjang sungai Cidadap karena jembatan yang baru dibangun dan dirasakan manfaatnya oleh warga hancur diterjang banjir bandang.

Tak hanya warga, para pelajar SD pun harus menerjang aliran sungai Cidadap untuk bisa pergi sekolah.

Salah seorang warga, Sudin (74), mengatakan bahwa sudah tiga hari warga tak bisa menyebrang ke kampung sebelah setelah jembatan hancur.

Hal ini karena arus sungai yang cukup deras yang masih terjadi hingga saat ini.

"Kemarin memang banjirnya besar, Abah aja ngungsi tiga hari ke rumah saudara di atas, yang bikin khawatir pokoknya pas kejadian itu panik lah warga. Suara gemuruh, suara kayu patah dan suara gemuruh besar itu pas jembatan patah dan tergerus derasnya arus sungai Cidadap ini," tutur Sudin.

Hingga kini memang masih terlihat sebagian reruntuhan jembatan masih berada di lokasi, namun sebagian sudah hilang terbawa derasnya banjir bandang yang menghantam saat itu.

Baca juga: Armor Toreador Divonis 4,5 Tahun Penjara, Terbukti Lakukan KDRT Terhadap Cut Intan Nabila

Sudin mengatakan, warga merasa was-was karena harus kembali menerjang Sungai Cidadap untuk beraktivitas.

Terlebih, anak sekolah juga terpaksa menerjang sungai Cidadap untuk bersekolah. 

"Warga di sini gak bisa nyebrang ke sana, mau ke sawah, anak sekolah, ya terpaksa nyebrang juga turun ke sungai. Sekarang mah airnya agak kecil," kata Sudin.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved