Gadis Bandung Korban Rudapaksa
Nasib Pilu Gadis Disabilitas di Bandung Dicabuli 9 Pria, Hamil 6 Bulan, Bingung Biaya Persalinan
Nasib memilukan dialami seorang gadis disabilitas di Bandung menjadi korban pencabulan oleh 9 pria hingga hamil 6 bulan, kini bingung biaya persalinan
Penulis: Tiah SM | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Nasib memilukan dialami seorang gadis disabilitas di Bandung.
Ia dilaporkan menjadi korban pencabulan dan kini nasib pilunya sedang hamil 6 bulan.
Mirisnya, gadis berinisial N (23) yang tunawicara dan tunarungu tersebut diduga dicabuli oleh 9 pria.
Bahkan N mengungkap identitas 9 pelaku yang mencabulinya dengan menuliskan namanya.
Diduga sosok 9 orang pria yang jadi terduga pelaku pencabulan terhadap N di antaranya pelanggan tempat korban bekerja dan penagih utang.
Baca juga: Gadis Disabilitas di Bandung Dicabuli Berkali-kali Hingga Hamil, Polisi Diminta Tangkap para Pelaku
Ketua RW 02 tempat korban tinggal, Lilis Rohayati mengungkap N diketahui hamil 6 bulan setelah diperiksa puskesmas.
"Saya mendapat laporan N hamil dari pemilik warung angkringan tempat N bekerja, dan langsung diperiksa ke Puskesmas," ujar Lilis.
Awalnya, N tidak mengetahui dan tak sadar dirinya hamil.
Saat ditanya perubahan badan dan perutnya, N selalu memberikan isyarat karena banyak makan.
Karena keluarga mulai curiga, akhirnya N diantar untuk diperiksa ke Puskesmas.
Benar saja, hasilnya N sedang menghandung jabang bayi kini berusia 6 bulan.
Sebagai aparat setempat, Lilis Rohayati prihatin atas nasib pilu yang dialami gadis disabilitas tersebut.
Pasalnya, N mengungkap pengakuan mengejutkan menjadi korban pencabulan selama 2 tahun terakhir.
Bahkan kepada Lilis, N mengungkap nama-nama terduga pelaku.
"Saya dan N berkomunikasi melalui WhatsApp, karena bahasa isyarat tidak mengerti, jadi semua terungkap siapa saja yang pernah melecehkan selama dua tahun terakhir ini, nama-nama ditulis lengkap," ujar Lilis.
Setelah hamil, nasib pilu lainnya dialami N dan keluarganya.
Tak hanya tertekan mental, mereka juga kini bingung dengan biaya persalinan N yang tinggal 3 bulan lagi akan melahirkan.
Hal ini diungkapkan oleh sang ibu korban Rakinem (55).
Ibu kandung N itu merasa geram karena anak perempuan satu-satunya ini jadi korban pencabulan oleh 9 pria hingga hamil.
Rakinem menuntut agar para pelaku segera ditangkap.
"Saya hanya ingin para pelaku ditangkap, saya tak menuntut untuk dinikahi karena sudah pasti tidak akan benar," ujar Rakinem, yang tinggal di RT 02 RW 02, Kelurahan Ciumbuleuit, Kota Bandung ini, Jumat (02/01/2025).
Baca juga: Sosok Remaja Perempuan Bully Gadis di Bogor Terungkap, Pelaku Masih Santai Main Medsos Usai Viral
Akibat kasus menimpa putrinya, Rakinem merasakan tekanan batin dan kena mental.
Tak hanya itu, Rakinem yang hanya berprofesi sebagai penjual cilok di SD di kawasan Ciumbuleuit itu pun kini bingung.
Ia mengaku bingung karena memikirkan biaya persalinan N gadisnya itu karena tak memiliki BPJS Kesehatan.
Kondisi Korban
Setelah menjadi korban pencabulan itu, diketahui N mengalami perubahan sikap.
Bahkan N sempat muntah-muntah karena hamil diduga dari pencabulan yang dialaminya.
Saat didatangi Anggota DPRD Kota Bandung M Ulan Surlan di rumahnya, kondisi N terlihat murung.
Mata gadis disabilitas itu berkaca-kaca.
Om Ulan sapaan Ulan Surlan mengaku sangat kesal kepada para pelaku yang masih berkeliaran walau sudah dilaporkan ke Polda Jabar.
"Saya harap, polisi segera menangkap para pelaku, karena kasihan korban sudah yatim," ujarnya.
Kakak korban Juhaeri (25) telah melaporkan kasus pencabulan dialami adiknya N ke Mapolda Jabar.
Juhaeri mengaku adiknya mengalami beban psikis dan mental.
Baca juga: Gadis Tunarungu dan Tunawicara di Bandung Jadi Korban Rudapaksa, Begini Respons DP3A Kota Bandung
Ia juga mengungkap adiknya sering muntah-muntah.
Karena curiga Juhaera menyelidiki masalah adiknya itu kepada pemilik warung tempat N bekerja.
Dari sana lah Juhaeri mengetahui adiknya itu hamil.
"Nah, seiring berjalannya waktu, saya mengetahui dan diberi tahu ibu pemilik warung bahwa adik saya sering mengalami mual dan muntah-muntah. Lalu, saya tanya ke adik saya dan dia mengakui sering dipaksa hingga mendapat ancaman. Dia mengaku disetubuhi terlapor setiap kali bertemu sampai adik saya hamil sekarang 6,5 bulan," katanya, Jumat (3/1/2025) saat dihubungi.
Selain jadi korban rudapaksa, Juhaeri mengungkap adiknya kerap diperas oleh terduga pelaku.
"Adik saya juga uangnya diperas atau dimintakan terus. Kejadian pun si pelaku ada yang menyetubuhi 3 kali dan empat kali. Adik saya pun awalnya enggak tahu kalau itu hamil, dikiranya gemuk karena banyak makan. Adik saya kenal dengan para pelaku, karena pelaku sering ngopi nongkrong di angkringan itu," katanya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast pun membenarkan adanya laporan tersebut. Namun, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan terkait laporan itu.
"Masih lidik, nanti kalau ada perkembangan akan kami sampaikan informasinya," ucap Jules.
(Tribunjabar.id/Tiah SM/M Nandri)
Kasus Gadis Tunarungu Dirudapaksa di Bandung Jadi Perhatian, YKFA Ikut Beri Pendampingan Psikologi |
![]() |
---|
Kasus Gadis Tunarungu di Bandung yang Dirudapaksa Hingga Hamil Jadi Perhatian Kementerian |
![]() |
---|
Pemkot Bandung Kawal Proses Hukum Kasus Rudapaksa di Ciumbuleuit, Fokus Kesehatan dan Mental Korban |
![]() |
---|
Pemkot Bandung Datangi Korban Rudapaksa di Cidadap, Ini Kata DP3A Kota Bandung |
![]() |
---|
Fakta di Balik Kasus Rudapaksa Gadis Tunarungu di Bandung, Tinggal Serumah dengan 5 KK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.