Pemerintahan Suriah Jatuh di Tangan Pemberontak, Negara Baru Dipimpin HTS Picu Kekhawatiran Regional
Konflik di Suriah akhirnya berujung dengan jatuhnya Presiden Bashar al-Assad sejak Damaskus di tangan pemberontak, Minggu (8/12/2024).
Peristiwa ini menandai titik balik bagi Suriah yang hancur akibat perang bertahun-tahun yang telah mengubah kota-kota menjadi puing-puing, menewaskan ratusan ribu orang, dan memaksa jutaan orang mengungsi ke luar negeri.
Baca juga: Tangani Kasus Digaan Penculikan Seorang Ibu, Polsek Antapani Libatkan Tim dari Polrestabes Bandung
Menstabilkan wilayah barat Suriah yang dikuasai pemberontak akan menjadi kuncinya. Pemerintah negara-negara Barat yang telah menghindari negara yang dipimpin Assad selama bertahun-tahun harus memutuskan bagaimana menghadapi pemerintahan baru kelompok Islam Sunni Hayat Tahrir al-Sham (HTS) tampaknya akan memiliki pengaruh.
"Amerika Serikat akan terus mempertahankan kehadirannya di Suriah timur dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah kebangkitan kembali ISIS, " ujar Wakil Asisten Menteri Pertahanan untuk Timur Tengah Daniel Shapiro mengatakan pada konferensi keamanan Dialog Manama di ibu kota Bahrain dikutip dari Reuters.
HTS yang mempelopori kemajuan pemberontak di Suriah barat, sebelumnya merupakan afiliasi Al Qaeda yang dikenal sebagai Front Nusra hingga pemimpinnya Abu Muhammed al-Golani memutuskan hubungan dengan gerakan jihad global pada tahun 2016.
“Pertanyaan sebenarnya adalah seberapa tertib transisi ini, dan tampaknya cukup jelas bahwa Golani sangat ingin transisi ini berjalan dengan tertib,” kata Joshua Landis, pakar Suriah dan Direktur Pusat Studi Timur Tengah di Universitas Oklahoma.
Golani tidak ingin terulangnya kekacauan yang melanda Irak setelah pasukan pimpinan Amerika menggulingkan Saddam Hussein pada tahun 2003.
“Mereka harus membangun kembali, mereka membutuhkan Eropa dan Amerika untuk mencabut sanksi,” kata Landis.
HTS adalah kelompok pemberontak terkuat di Suriah dan sebagian warga Suriah masih khawatir kelompok itu akan menerapkan aturan Islam yang kejam atau memicu aksi pembalasan.
Negara-negara seperti Uni Emirat Arab dan Mesir, keduanya merupakan sekutu dekat AS, memandang kelompok militan Islam sebagai ancaman nyata, sehingga HTS mungkin menghadapi perlawanan dari kekuatan regional.
Dalam sebuah konferensi di Manama, Anwar Gargash, penasihat diplomatik presiden Uni Emirat Arab, mengatakan kekhawatiran utama negara itu adalah “ekstremisme dan terorisme.”
Dia mengatakan Suriah belum keluar dari masalah dan menambahkan bahwa dia tidak tahu apakah Assad berada di UEA atau tidak.
Gargash menyalahkan jatuhnya Assad karena kegagalan politik dan mengatakan dia belum pernah menggunakan 'jalur penyelamat' yang ditawarkan kepadanya oleh berbagai negara Arab sebelumnya, termasuk UEA. (reuters)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Suriah Usai Rezim al-Assad Tumbang: Kelompok Sunni Tahrir al-Sham Jadi Penguasa dan Ancaman ISIS
5 Zodiak Pemberontak hingga Tidak Suka Mengikuti Aturan dan Suka Kebebasan, Zodiakmu Termasuk? |
![]() |
---|
Repatriasi WNI Eks ISIS, Mereka Berhak Dapat Kesempatan Kedua? Ini Kata Pengamat Teroris |
![]() |
---|
Wacana Kepulangan WNI dari Suriah, BNPT: Secara Regulasi, Pemerintah Siap |
![]() |
---|
Timnas U20 Indonesia Digilas Suriah 2-0, Gol Riski Afrisal Dianulir, Indra Sjafri Banyak PR |
![]() |
---|
Link Live Streaming Timnas U20 Indonesia vs Suriah Malam Ini: Momen Bangkit setelah Digilas Yordania |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.