Guru Tampar Siswa di Tasik
Orang Tua Siswa SD yang Ditampar Guru di Tasikmalaya Lapor Polisi, Sebut Tak Ada Itikad Baik Sekolah
Meskipun sempat ditampar, anaknya tetap mengikuti kegiatan olahraga bersama teman-temannya.
Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, KABUPATEN TASIKMALAYA - Kejadian penamparan yang dilakukan seorang oknum guru olahraga terhadap siswa kelas 1 SD di Kabupaten Tasikmalaya kian menjadi sorotan.
Lina, ibu dari anak tersebut pun menjelaskan kronologi pelaporannya kepada kepolisian dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Tasikmalaya.
Diberitakan sebelumnya, siswa kelas 1 SD ini awalnya bertengkar dengan temannya. Kemudian, seorang oknum guru penjaskes mendatangi anaknya dan langsung menamparnya. Kejadiannya pada 29 Oktober 2024.
"Jadi, setelah kejadian itu, anak saya tidak langsung menangis, ia pergi ke kantin dan menangis sendirian, lalu ditemani oleh temannya," kata Lina, ibu korban, saat dikonfirmasi wartawan pada Jumat (8/11/2024).
Meskipun sempat ditampar, anaknya tetap mengikuti kegiatan olahraga bersama teman-temannya.
"Anak saya mengadu kepada saya sambil menangis saat pulang sekolah, katanya dia ‘dikepret’. Dari situ, kami mendatangi sekolah, dan memang oknum guru itu mengakui perbuatannya dengan alasan khilaf karena sedang sakit," jelas Lina.
Baca juga: Siswa SD yang Ditampar Oknum Guru di Tasikmalaya Belum Mau Sekolah, Masih Trauma dan Gemetar
Keesokan harinya, Lina bersama suaminya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tasikmalaya.
"Awalnya kami tidak ingin sejauh ini, tapi karena tidak ada itikad baik dari pihak sekolah, akhirnya kami melapor ke polisi pada 30 Oktober, sehari setelah kejadian," ungkapnya.
Menurut Lina, oknum guru tersebut sempat berniat meminta maaf melalui pengacaranya, tetapi dilarang oleh kepala sekolah.
"Iya, dari pihak pengacara mereka sempat menghubungi pengacara kami, tapi entah atas dasar apa kepala sekolah melarang permintaan maaf tersebut. Seharusnya, tidak ada pelarangan seperti ini. Bahkan, sampai sekarang pihak sekolah belum pernah datang ke rumah kami," ujarnya.
Lina juga menyebut bahwa permohonan maaf hanya disampaikan oleh wali kelas anaknya, sedangkan pihak sekolah dan oknum guru belum menunjukkan itikad baik untuk datang langsung.
"Anak saya tidak butuh pengobatan dokter, ini mentalnya yang terganggu," kata Lina.
Lina berharap agar kasus ini memberikan efek jera kepada pelaku.
"Ini salah, anak saya baru masuk sekolah, masih kelas 1. Masa depan anak saya bisa terganggu karena ini akan membekas. Saya hanya melapor ke Polres dan diarahkan ke KPAID, belum melapor ke Dinas Pendidikan," tutupnya.
(Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin)
Kasus Guru Tampar Murid di SDN Cipakat Tasikmalaya Berakhir Damai, KPAID Akan Pantau Perkembangan |
![]() |
---|
Soroti Tindakan Oknum Guru Tampar Murid SD di Tasik, Luthfi: Mendidik Itu Harus Banyak Sabar |
![]() |
---|
Polisi Dalami Kasus Guru Tampar Murid di Tasikmalaya, Semua Pihak Akan Dikumpulkan |
![]() |
---|
Fakta-Fakta Kasus Guru Tampar Siswa di Tasikmalaya, Sudah 3 Kali Minta Maaf, Siswa Trauma Sekolah |
![]() |
---|
Tak Sengaja Tampar Siswa, Oknum Guru SD di Tasikmalaya 3 Kali Minta Maaf, Keluarga Tetap Tak Terima |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.