44 Warga Keracunan di Acara Sosialisasi di Cirebon, DPRD Cirebon Desak Evaluasi Penyedia Konsumsi
Yusuf juga mendorong Dinkes untuk bekerja sama dengan pihak kepolisian agar penyebab keracunan segera terungkap.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cirebon meminta pihak penyelenggara sosialisasi sanitasi mengevaluasi kinerja penyedia konsumsi setelah insiden keracunan massal yang menimpa 44 orang pada kegiatan sosialisasi sanitasi di Puskesmas Cangkol, Jumat (25/10/2024) lalu.
Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, Yusuf menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut.
Ia mengapresiasi respons cepat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon dalam menangani korban.
“Saya mengapresiasi upaya Dinkes yang cepat menangani para korban keracunan."
Baca juga: BPOM Hentikan Peredaran Latiao Stick Pedas dari China menyusul KLB Keracunan di Sukabumi & Bandung
"Ini perlu menjadi pembelajaran agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan,” ujar Yusuf, Selasa (5/11/2024).
Yusuf mengingatkan pentingnya memastikan semua persiapan, terutama konsumsi, di cek dengan baik saat mengadakan acara yang melibatkan masyarakat luas.
Ia juga mendesak penyedia konsumsi untuk bertanggung jawab penuh.
“Penyedia konsumsi seharusnya memiliki standar kualitas yang baik, terutama dalam screening bahan baku makanan."
"Mereka harus bisa bertanggung jawab,” ucapnya.
Yusuf juga mendorong Dinkes untuk bekerja sama dengan pihak kepolisian agar penyebab keracunan segera terungkap.
“Perlu dicek proses pembuatan makanan itu. Jika tidak ada pengawasan ketat, dikhawatirkan hal ini bisa terulang,” jelas dia.
Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon, Indra Kusumah Setiawan menambahkan, bahwa kejadian ini harus menjadi peringatan bagi perusahaan jasa penyedia makanan di Kota Cirebon untuk lebih hati-hati dalam memproses makanan.
“Peristiwa di Puskesmas Cangkol ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi semua penyedia makanan agar lebih teliti dalam setiap tahap pemrosesan,” kata Indra.
Sebelumnya, insiden keracunan massal ini terjadi pada acara sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang digelar oleh sebuah perguruan tinggi di Puskesmas Cangkol, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Acara berlangsung selama dua hari, yakni pada 25–26 Oktober 2024.
Komisi II DPRD Jabar Bahas RKUA-PPAS TA 2026, Tati Supriati Tekankan Pentingnya Pangan dan UMKM |
![]() |
---|
Dari Dapur hingga Pengiriman, Chef Rochendi Beberkan Celah Keracunan MBG, Bahan Baku Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Kasus Keracunan Massal MBG di SMPN 4 Pamarican Ciamis: 1 Siswa Masih Dirawat, Total Korban 52 Anak |
![]() |
---|
Jabar Usul MBG Dihentikan Sementara, Dedi Mulyadi Siap Pidanakan SPPG yang Curang |
![]() |
---|
Elly Farida: Perjuangan di DPRD Jabar Ibarat Maraton, Semua Demi Aspirasi Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.