Tak Cuma Soal Keracunan, Limbah Dapur MBG Bisa Jadi Bom Waktu Lingkungan
Selain banyaknya kasus keracunan, saat ini tersimpan potensi bahaya baru MBG yaitu limbah dapur yang bisa mencemari lingkungan.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kinimenjadi sorotan publik.
Selain banyaknya kasus keracunan, saat ini tersimpan potensi bahaya baru yaitu limbah dapur yang bisa mencemari lingkungan.
Isu ini mencuat dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Limbah Dapur Makan Bergizi Gratis, Berkah atau Bencana?” yang digelar di ruang konvergensi Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, Sabtu (4/10/2025).
Direktur Pusalsfahmina Pusat Studi Agama, Lingkungan dan Sosial ISIF Cirebon, Abdul Malik mengatakan, bahwa fokus pengawasan MBG tidak boleh hanya berhenti pada aspek gizi dan keamanan makanan.
Menurutnya, persoalan limbah dapur justru bisa menjadi “bom waktu” jika tidak segera dikelola dengan baik.
Menurut Abdl malik, tujuan menyelenggarakan FGD ini adalah untuk mendorong para pengelola dapur MBG, serta berharap BGN dan pemerintah lebih adil dalam mengevaluasi pengelolaan dapur MBG.
Baca juga: Sudah Pekan Ketujuh, 9 Pemain Persib Bandung Belum Menjalani Debut di Super League 2025/2026
“Masalahnya bukan cuma soal keracunan makanan, tapi juga sampah dan limbah cair seperti minyak, sabun, serta bahan kimia lain yang bisa merusak air tanah," ujar Abdul saat diwawancarai media, Sabtu (4/10/2025).
Abdul menyebutkan saat ini limbah MBG masih dalam skala kecil dan bisa ditangani warga sekitar, maka ke depan kondisinya bisa jauh lebih serius.
Jika nanti dapur MBG makin banyak, maka potensi limbahnya bisa mencapai ratusan ton bahkan jutaan ton per hari yang bisa mengerikan jika tak dikelola.
"Tapi kalau dikelola dengan baik, justru bisa menciptakan ekosistem lingkungan yang sehat sekaligus peluang ekonomi baru,” ucapnya.
Ia berharap Badan Gizi Nasional (BGN) dapat berperan aktif memberikan penyuluhan dan standar pengelolaan limbah bagi dapur MBG di berbagai daerah.
“Minimal, dapur MBG diberi penyuluhan agar bisa memilah limbah."
"Pemerintah juga perlu bareng-bareng dengan masyarakat dan stakeholder lain agar dapur MBG benar-benar membawa manfaat, bukan malah keluhan,” jelas dia.
Sementara itu, Rona Ayudya, Konsultan Peternakan yang turut hadir dalam FGD, menyoroti pentingnya aspek quality control dan pemanfaatan limbah.
Disdik Jabar Siapkan Empat Langkah Mitigasi untuk Memastikan MBG Berjalan Baik |
![]() |
---|
Ledakan Oven MBG di Rancah Ciamis: Pekerja Alami Luka Bakar saat Sterilisasi Wadah Makanan |
![]() |
---|
Keracunan Menu MBG di Kawali Ciamis Diduga Akibat Puding, Dapur SPPG Awiluar Beri Penjelasan |
![]() |
---|
Orang Tua Siswa di Tasik Kasihan pada Prabowo di Tengah Maraknya Keracunan MBG, Tujuannya Mulia |
![]() |
---|
Bupati Ciamis Prihatin Kasus Keracunan Menu MBG Sudah Terjadi Dua Kali, Tegaskan soal Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.