Salut, Hasil Rajutan Sabut Kelapa Napi Lapas Kelas II B Sumedang Diekspor ke Belgia

Rajutan sabut kelapa merupakan bagian dari pembinaan kemandirian di lapas tersebut. Saat ini, pembinaan rajut sabut kelapa diikuti oleh 30 narapidana

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Kiki Andriana
Puluhan narapidana di Lapas Kelas II B Sumedang tengah membuat rajutan sabut kelapa, Jumat (18/10/2024). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Rajutan sabut kelapa hasil kerja narapidana di Lapas Kelas II B Sumedang akan diekspor ke Belgia. Ekspor dilakukan atas kerja sama Lapas dengan PT Agri Lestari Garut.

"Ya untuk kali ini, para warga binaan di sini ditarget 640 pcs rajutan sabut kelapa, dan akan disekpor ke Belgia," kata Kalapas Kelas II B Sumedang, Ratri Handoyo, Jumat (18/10/2024). 

Rajutan sabut kelapa merupakan bagian dari pembinaan kemandirian di lapas tersebut. Saat ini, pembinaan rajut sabut kelapa diikuti oleh 30 narapidana

"Alhamdulillah mereka dibagi sekitar 14-15 kelompok, ada 3-2 orang per kelompoknya. Dari mereka dalam sehari bisa 3-4 lembar per kelompok," kata Ratri. 

Baca juga: Terungkap Modus Baru Penyelundupan Narkoba di Lapas Banjar, Paket Sabu Dikemas dalam Sandal

Rajutan kelapa tersebut lebar. Rajutan itu umumnya digunakan untuk atap rumah-rumah atau saung di daeah pantai di luar negeri. Selain mendapat keahlian, para narapidana juga dapat upah. Upah dihitung per meter rajutan. 
 
"Harganya beragam. Yang sedang dikerjakan. Ada yang per meter berharga Rp 2.500," kata Ratri. 

Upah itu dibayarkan per minggu melalui rekening masing-masing narapidana. Yaitu, sebelumnya Lapas Kelas II B Sumedang mengarahkan para napi untuk membuat karti BRIZZI. 

Salah seorang napi di Lapas tersebut yang sedang merajut tambang dari sabut kelapa itu mengaju senang mendapat kegiatan. Yang jelas, dengan kegiatan itu dia tidak jenuh sebatas mendekam di lapas. 

"Satu hari langsung bisa, per kelompok 3 atau 2 lembar per hari tergantung besaran. Alatnya cuman jarum dengan lubang yang besar seukuran tali sabut," 

"Senang, jadi enggak jenuh di kamar, menghasilkan. Asal saya dari Rancakalong," katanya.

Baca juga: Napi Baru di Lapas Kelas II B Sumedang Wajib Ikut Pesantren Kilat 3 Bulan, Ini Tujuannya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved