Anak Mudah Berdarah? Kenali Gejala dan Penyebabnya

Anak rentan mengalami mudah berdarah. Kondisi ini ditandai dengan perdarahan berulang, yang disebabkan oleh kelainan mekanisme tubuh.

Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
istimewa
Ilustrasi anak mimisan 

Ciri lainnya, kelainan hemostatis herediter ringan atau sedang manifestasi perdarahan baru muncul pada anak yang lebih besar.

Karena itu kemungkinan terdapatnya kelainan herediter harus dipikirkan tanpa memandang usia anak.

Baca juga: Atasi Masalah Batu Saluran Kemih Tanpa Sayatan, Santosa Hospital Bandung Kopo Hadirkan Metode RIRS

Anak mimisan, perdarahan gusi, memar memar yang disertai dengan demam dan pucat, perdarahan terjadi karena trombosit yang sangat rendah pada penderita Anemia Aplastik dan Leukemia. 

Tanpa memandang usia anak perdarahan bisa timbul akibat jumlah trombosit yg berkurang (trombositopenia) atau gangguan fungsi trombosit, antara lain pada penyakir immune trombositopenia purpura (ITP) dan demam berdarah, berupan perdarahan mukokutaneus, bintik2 merah pada kulit, mimisan.

Lebih lanjut, terdapatnya gejala purpura (bercak kemerahan pada tungkai dan lengan yang sifatnya simetris erlu dicurigai menderita penyakit Henoch Scholein Purpura.

Baik pada penyakit Trombositopenia, maupun hemofili dapat terjadi komplikasi perdarahan intra kranial dengan gejala kehilangan kesadaran atau kejang.

dr. Lelani menegaskan, area yang paling sering terkena bergantung pada penyebabnya.

Pada penyakit ITP perdarahan mukokutaneus tersering pada anggota gerak dan mimisan.

Baca juga: Santosa Hospital Bandung Kopo terima penghargaan PLKK Award 2021 dari BPJAMSOSTEK

Sedangkan pada penyakit hemophilia, area tersering yaitu sendi lutut (hemarthrosis).

Faktornya penyebab anak mudah berdarah, pada penyakit ITP ( Immune Trombositopenia Purpura), penyebabnya adalah reaksi immune. Trombositopenia juga bisa terjadi pada penyakit Demam Berdarah, Anemia Aplastik, Kanker Darah (Leukemia).  

Pada penyakit Hemofilia, penyebabnya adalah genetik yangditurunkan oleh ibu sebagai pembawa sifat genetic.

“Jadi penyebabnya bisa terjadi karena reaksi imun dalam tubuh, genetik, infeksi atau penyakit yang mendasarinya (kanker darah, anemia aplastic),” ucapnya.

Mudah berdarah pada anak bisa disebabkan oleh faktor genetik.

Misalnya pada penyakit Hemophilia, Von Willebrand. Kelainan hemostatis herediter ringan atau sedang manifestasi perdarahan baru muncul pada anak yang lebih besar.

Karena itu kemungkinan terdapatnya kelainan herediter harus dipikirkan tanpa memandang usia anak. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved