Terancam Over Load, Pemprov Jabar Batasi Ritase Pengiriman Sampah ke TPA Sarimukti
Sampah di tingkat rumah tangga ada potensi menumpuk, maka Pemerintah di Kabupaten/Kota harus mulai mandiri mengolah sampah sejak dari hulu
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jabar bakal membatasi volume pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, dari Kabupaten/Kota di Bandung Raya.
Hal itu dilakukan sebagai upaya agar TPA Sarimukti tidak over load atau melebihi kapasitas dalam waktu dekat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suyatman mengatakan, saat ini ada 1.750 ton dengan 267 ritase sampah per hari yang dikirim dari empat daerah ke TPA Sarimukti. Jika pola seperti ini dibiarkan, maka TPA Sarimukti akan overload di akhir tahun.
"Sarimukti kapasitasnya hampir penuh, akhir tahun ini akan overload, tentu itu tidak boleh terjadi karena pasti akan ada ledakan sampah di Bandung Raya," ujar Herman Suryatman, Sabtu (5/10/2024).
Saat ini, kata Herman, Pemprov Jabar bersama empat kepala daerah di Kabupaten/Kota di Bandung Raya, sudah sepakat untuk mengurangi kiriman sampah ke TPA Sarmukti.
"Paling tidak dari 1.750 ton (sampah) setiap hari untuk dua bulan ke depan sampai 30 November 2024 harus di angka (diturunkan) 1.250 ton per hari. Atau berkurang 500 ton (sampah) selama dua bulan," katanya.
"Khususnya untuk sampah makanan (organik), karena dari 1.750 ton setengahnya adalah sampah makanan atau organik," tambahnya.
Baca juga: TPA Sarimukti Diprediksi Over Load Akhir 2024, Pemrprov: Harus Kurangi Sampah ke TPA Sarimukti
Diharapkan dalam dua bulan ke depan, empat Kabupaten/Kota TPA Sarimukti dapat mengurangi sampah harian yang dikirim.
"Kota Bandung dari 170 rit, kita harapkan berkurang 140 rit, Kabupaten Bandung 70 rit ke 40 rit, untuk Kota Cimahi dari 37 rit menjadi 17 rit, dan Kabupaten Bandung Barat dari 20 rit ke 17 rit,"ucapnya.
Pembatasan ritase ini, merupakan solusi penangangan jangka pendek, agar TPA Sarimukti tetap bisa beroperasi hingga tahun 2026. Ia yakin operasional TPA Ssrimukti dapat dioptimalkan hingga 2027 dengan berbagai pengembangan kapasitas.
"Di sisi lain kita sedang melaksanakan pembangunan TPPAS Legoknangka yang mudah-mudahan tahun 2028 akan tuntas," katanya.
Komitmen ini, kata dia, harus dijalankan juga oleh masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah Bandung Raya agar dapat mengurangi sampah yang masuk ke Sarimukti, khususnya sampah organik.
"Kepada warga masyarakat di Bandung Raya, yuk kita kurangi sampah dari rumah. Manfaatkan sampah dan tentu didaur ulang kembali sampah yang ada di rumah," katanya.
Sampah di tingkat rumah tangga ada potensi menumpuk, maka Pemerintah di Kabupaten/Kota harus mulai mandiri mengolah sampah sejak dari hulu, karena tidak bisa terus mengandalkan TPA Sarimukti, tapi harus mulai mandiri dengan mencerdaskan warganya dalam memilih dan memilah sampah.
"Kita hampir darurat sampah dan harus dimulai dari rumah. Bijak mengelola sampah terutama sampah makanan (organik), zero food waste," katanya.
Heboh Isu Kebocoran Data, Pemprov Jabar Tegas Bantah: "Tidak Sesuai Fakta!" |
![]() |
---|
Sekda Jabar Tegur PPSGHD soal Insiden Siswi SLBN A Pajajaran, Herman Sebut Kesalahan Teknis |
![]() |
---|
Bukan Soal Pariwisata, Sekda Jabar Sebut Larangan Study Tour Lindungi Orang Tua dari Utang Pinjol |
![]() |
---|
Pemprov Jabar Merespons Dugaan Doxing Terhadap Aktivis Demokrasi yang Mengkritik di Media Sosial |
![]() |
---|
Fotonya Diunggah Akun Diskominfo Jabar Tanpa Izin, Aktivis Neni Nur Hayati Bakal Tempuh Jalur Hukum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.