Liputan Khusus Tribun Jabar
Liputan Khusus: Tramadol Dijajakan Bak Kacang Goreng, Dijual Rp 30 Ribu Per Strip
Teriknya matahari terasa menyengat di Jalan KS Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (11/9) siang sekira pukul 12.36 WIB.
Sekitar 10 menit setelah itu, penjual tersebut berbincang dengan teman seprofesinya terkait masalah penjualan Tramadol.
Transaksi Tramadol di sana begitu cepat. Ini juga terlihat dari pembeli lain yang hanya menghentikan sepeda motornya sesaat untuk mengambil 'barang' dan berlalu pergi seperti sudah biasa membeli.
Setelahnya Tribunnews mencoba mencari penjual lain, hingga kemudian bertemu dengan seorang pria yang berjualan pakaian bekas.
Setelah minta izin beristirahat di bangku panjang di samping lapak dagangannya tersebut, Tribunnews kembali bertanya tentang Tramadol kepada pria tersebut.
Lagi-lagi benar saja, pria berusia 58 tahun itu ternyata juga menjual obat keras Tramadol secara bebas. "Iya saya jual juga, ini (jual Tramadol kerjaan) sampingan saja," ucap bapak itu.
Pria dengan garis keriput di wajahnya itu menjual Tramadol dengan harga yang sama dengan penjual lain yakni Rp 30 ribu per strip. Namun, dia akan memberikan diskon jika memang Tramadol itu akan dijual kembali.
Dalam sehari, pria itu mengaku bisa menghabiskan puluhan boks berisi lima strip per-boksnya. Selain satu strip, dia juga bisa menjual setengah strip atau berisi lima tablet Tramadol.
Pembelinya mulai dari kuli proyek, pedagang di toko-toko Pasar Tanah Abang hingga para pengamen jalanan dengan kode lain yang biasa dia sebut 'TM'. "Bisa beli setengah (strip) juga, harganya Rp 15 ribu. Biasanya pengamen-pengamen yang beli setengah dulu, nanti sore dapat duit beli setengah lagi," ungkapnya.
Dari pengakuannya, penjualan obat secara ilegal ini sudah dilakukan sejak satu tahun terakhir. Dia ikut berjualan obat keras itu karena butuh biaya tambahan untuk keperluan sehari-hari.
Pendapatan dari bisnis aslinya, yakni berjualan pakaian, tak bisa diandalkan. Apalagi dua dari empat anaknya kini sudah tidak bekerja karena terkena PHK.
Bak seorang sales profesional, pria yang mengenakan baju polo dan topi itu memberikan informasi mengenai efek penggunaan Tramadol yang bisa menambah stamina dan pikiran menjadi tenang.
Di samping itu, pria itu mengakui bahwa penjualan obat yang peruntukannya untuk meredakan rasa nyeri sedang dan parah itu sangat bebas di kawasan Pasar Tanah Abang.
Razia oleh petugas keamanan biasanya dilakukan pada malam menjelang dini hari. Waktunya pun tak bisa dipastikan. Sehingga banyak penjual yang hanya bertransaksi pada siang hari.
"Gampang di sini mah (jualan Tramadol), polisi lewat cuek aja, buser-buser lewat gitu. Iya, ya udah dapat jatah lah (petugas keamanan)," ungkapnya.
Selain di kawasan Pasar Tanah Abang, Tribunnews juga menyusuri penjualan Tramadol di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur. Berbeda dengan di Tanah Abang yang penjualannya dilakukan terang-terangan, di Pasar Pramuka penjualan Tramadol dilakukan agak sedikit sembunyi-sembunyi.
Saat Tribunnews memarkirkan kendaraan tepat di samping pasar dan akan masuk ke area Pasar Pramuka, seorang pria berbadan kurus tiba-tiba menghampiri. Pria yang mengenakan baju abu-abu cukup lusuh itu kemudian bertanya keperluan datang ke Pasar Pramuka.
Tim Tribunnews kemudian menyebut hendak membeli Tramadol. Dengan mata agak sayu karena kelopak matanya yang menurun, pria tersebut langsung menggetok harga barang yang ingin dibeli. "Tramadol mah enggak ada (di dalam Pasar Pramuka), kalau mau saya ada, tapi harganya Rp 200 ribu satu strip, mau?" ucapnya.
Kaget mendengar harga yang disebutkan pria tersebut, tim Tribunnews kemudian mencoba menawar dengan harga yang cocok. Namun, proses tawar-menawar itu gagal karena dia hanya menurunkan harga obat itu menjadi Rp 150 ribu per stripnya.
Makam-makam Mister X di Sumedang, Satu Kuburan Rp 200 Ribu |
![]() |
---|
LIPUTAN KHUSUS TRIBUN JABAR: Pekerja Diskominfotik KBB Dikasih Surat Digaji Separuhnya atau Keluar |
![]() |
---|
Kepala Disdagin Kota Bandung Tak Bisa Larang Aksi Mogok Perajin Tahu: Stok Kedelai Sebenarnya Cukup |
![]() |
---|
Harga Kedelai di Bandung Terus Melambung, Imbas Harga di Amerika, Kopti Tak Melarang Aksi Mogok |
![]() |
---|
Akhir Pekan Nanti, Perajin Tahu dan Tempe di Bandung Gelar Aksi Mogok, Protes Harga Kedelai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.