Bandung Sudah Mulai Hujan, Musim Penghujan Sudah Tiba? Ini Penjelasan BMKG
Intensitas hujan yang tinggi pada Selasa (10/9/2024) sampai dini hari di wilayah Kota Bandung banyak pohon bertumbangan hingga terjadinya longsor.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat memprakirakan saat ini wilayah Jabar sudah memasuki periode peralihan ke musim penghujan.
Hal itu diungkap Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu saat dihubungi, Rabu (11/9/2024).
Menurut Rahayu, berdasarkan analisis prospek cuaca dalam sepekan ke depan, dinamika atmosfer global dan regional memicu peningkatan potensi hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua, mengalami peningkatan potensi pembentukan awan hujan.
"Peningkatan curah hujan disebabkan pengaruh aktivitas fenomena cuaca global dan regional, semisal gelombang Kelvin dan Rossby ekuatorial yang aktif, adanya daerah pertemuan dan perlambatan angin serta suhu muka laut yang hangat menambah suplai uap air terutama di wilayah pesisir," katanya.
Selain itu, labilitas atmosfer yang tinggi ikut memperkuat pembentukan awan hujan di berbagai wilayah dan menciptakan kondisi yang mendukung terjadinya hujan.
"Secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca itu diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan. Prakirakan kami, prediksi awal musim hujan secara umum pada Oktober dan November."
"Hanya, Depok dan Kabupaten Bogor yang akan masuk musim hujan pada September di dasarian ke II dan III. Intinya, bulan ini bulan transisi ke musim hujan," katanya.
Intensitas hujan yang tinggi pada Selasa (10/9/2024) sampai dini hari di wilayah Kota Bandung banyak pohon bertumbangan hingga terjadinya longsor.
Kondisi itu pun berdasarkan keterangan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana kota Bandung.
Rahayu pun mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang sampai lebat yang disertai petir dan angin kencang di sore hari, utamanya di hari di mana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 - 14.00 WIB, dengan ditandai jenis awan berwarna gelap dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya.
"Waspada pada potensi sambaran petir dengan berlindung di tempat tertutup, menghindari pohon dan tiang listrik atau sesuatu yang tinggi lainnya, menghindari tempat tinggi dan terbuka, mematikan alat komunikasi sementara waktu, serta menjaga jarak aman jika sedang berteduh di luar ruangan," katanya.
Khusus untuk daerah bertopografi curam atau rawan longsor, lanjutnya, agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan sampai sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut.
"Pada dataran rendah dan dekat aliran sungai untuk mewaspadai potensi genangan/banjir. Lalu, waspada adanya pohon, reklame, atau benda lain yang bisa roboh saat ada angin kencang."
"Diprakirakan dua hari ke depan berpotensi hujan intensitas sedang sampai lebat disertai kilat dan angin kencang di sebagian wilayah kabupaten Bogor dan kabupaten Bandung," ucap Rahayu.
Kepala DKPB Kota Bandung, Gun Gun Sumaryana mengatakan bahwa lokasi kejadian pohon tumbang di wilayah Kota Bandung, seperti Jalan Terusan Jakarta depan no 64, Kelurahan Antapani Kulon, Kecamatan Antapani, pohon tumbang di Jalan Soekarno Hatta depan McD.
| BREAKING NEWS - Pohon Tumbang di Jalan Surapati Arus Lalu Lintas Macet Seketika |
|
|---|
| WASPADA Ular Kobra Mulai Berkeliaran di Pangandaran di Awal Musim Penghujan |
|
|---|
| Tragedi Maut Mobil Tertimpa Pohon di Pondok Indah, Pengendara Tewas, Peristiwa Serupa Terjadi 2021 |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 Oktober–2 November, BMKG: Cuaca Jawa Barat Masih Ekstrem |
|
|---|
| Angin Kencang Sebabkan Pohon Kelapa Tumbang Timpa Rumah di Pangandaran |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Petugas-memotong-pohon-yang-tumbang-di-Kota-Bandung-Rabu-1192024-pagi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.